Masih cukup waktu bagi Anda untuk menabung kalsium sebelum usia 35 tahun. Dengan tabungan tulang yang cukup, Anda bisa menekan risiko osteoporosis yang menyerang 2 dari 5 orang di Indonesia.
Jika biasanya Anda tidak begitu peduli terhadap tulang, di bulan Oktober Anda pasti akan peduli. Dunia memperingati 20 Oktober sebagai hari osteoporosis namun Indonesia menjadikan bulan Oktober sebagai bulan osteoporosis untuk menunjukkan pentingnya masalah kerapuhan tulang tersebut. Setidaknya, dua dari lima penduduk Indonesia berisiko terkena osteoporosis. Sementara prevalensi dunia hanyalah satu dari tiga orang yang berisiko menderita kasus ini.
Osteoporosis dikenal sebagai silent disease. Ia berkembang secara laten dan keberadaannya diketahui melalui kasus patah tulang yang pertama akibat benturan ringan atau bahkan tanpa benturan.
Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi osteoporosis primer dan sekunder. Osteoporosis primer dikaitkan dengan kekurangan hormon dan pertambahan usia. Sedangkan osteoporosis sekunder dikaitkan dengan gaya hidup dan asupan gizi. “Saat ini, penderita osteoporosis dini semakin bertambah. Jika dulu osteoporosis identik dengan golongan lansia, sekarang sudah banyak pasien osteoporosis yang berusia 20-30 tahun. Gaya hidup yang tidak sehat dan kurang berolahraga menjadi penyebab utama kasus osteoporosis dini,” Dr. H. Briliantono M. Soenarwo, SpOT, FICS, MD, PhD, MBA, dokter spesialis tulang dari Halimun Medical Center, Jakarta.
Tulang Anda yang keras dan kokoh bukanlah jaringan mati. Tulang terus mengalami pembentukan dan pembongkaran yang disebut remodeling. Pembentukan tulang berguna untuk menggantikan tulang lama yang sudah rapuh sementara pembongkaran bertujuan agar tulang tidak terlalu berat sehingga tidak menganggu proses pergerakan.
Siklus remodeling tulang memakan waktu 2-3 bulan. Selagi Anda muda, pembentukan tulang baru berlangsung lebih cepat dibandingkan proses pembongkaran tulang lama, sehingga massa tulang Anda meningkat. Anda mencapai puncak massa tulang saat Anda berusia 35 tahun. Setelah lewat usia itu, siklus remodeling tulang tetap berlanjut tetapi proses pembongkaran berlangsung lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Risiko terkena pengeroposan tulang (osteoporosis) sangat bergantung dari kepadatan tulang yang berhasil Anda bangun sebelum usia 35 tahun. Semakin padat tulang Anda, semakin kecil risiko Anda terkena osteoporosis. Seseorang yang menderita osteoporosis tulangnya menjadi tipis, keropos, dan rapuh sehingga mudah patah.
Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Osteoporosis?
Memang terdengar tidak adi tapi inilah kenyataan. Wanita lebih berisiko terkena osteoporosis dibandingkan laki-laki meskipun bukan mustahil penyakit pengeroposan tulang juga menyerang para pria. Hal itu terkait dengan hormon estrogen di dalam tubuh wanita. Estrogen merupakan hormon yang mengatur siklus menstruasi sekaligus berperan mempertahankan massa tulang. Bagi wanita yang sudah menopause, produksi estrogen jauh berkurang sehingga mempercepat terjadinya pengurangan massa tulang. Terkait dengan level estrogen dalam tubuh, wanita yang termasuk dalam kategori berikut punya risiko osteoporosis yang lebih tinggi:
Siklus menstruasi selama masa reproduksi tidak teratur
Pertama kali menstruasi di usia yang lebih tua dari rata-rata
Menjalani operasi pengangkatan ovarium
Pada penderita osteoporosis, tulang yang paling rawan patah adalah tulang yang langsung menyangga tubuh yaitu tulang belakang, tulang panggul, dan pergelangan tangan.
Tabungan Kalsium
Pada usia produktif, Anda tentu berkeinginan menyisihkan uang untuk dana pensiun. Dengan demikian, Anda bisa tenang di hari tua dan tinggal menikmati jerih payah Anda semasa muda. Analogi tersebut bisa digunakan juga untuk mengibaratkan tabungan kalsium, mineral yang membentuk tulang. “Tulang bisa menyimpan kelebihan kalsium yang masuk ke dalam tubuh hanya sampai umur 35 tahun. Setelah itu, tabungan kalsium akan diambil oleh tubuh,” kata Dr. Briliantono. ”Total kalsium yang dipakai oleh tubuh maksimal 1.000 mg per hari, sisanya ditabung. Setelah lewat usia 35 tahun, tulang tidak bisa menabung kalsium lagi. Kelebihan kalsium yang masuk ke dalam tubuh akan langsung dibuang,” ujar dokter yang kerap disapa Dr. Toni itu.
Osteoporosis sering disebut silent disease karena penderita biasanya tidak merasakan nyeri apapun sampai akhirnya dia tidak bisa bangun atau beraktivitas.
sumber
1 comments:
this is one of the most interesting blogs
Post a Comment