Minyak Gosok cap Tawon Asli

Minyak Gosok Cap Tawon adalah produk obat-obatan yang wajib dimiliki oleh keluarga. Minyak Gosok cap Tawon diproduksi oleh PT. Tawon Jaya Makassar sejak tahun 1912 di Makassar.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Wednesday, June 27, 2012

Sudahkah Anda Membaca Al-Quran Hari Ini?

Saya pagi ini buka-buka FB, dan tersadar akan gambar ini:



Sudahkah Anda membaca Al-Qur'an hari ini?

Wednesday, May 12, 2010

Sains Bukan Tuhan

Ibadah adalah penunjang keseimbangan spirit dan mental manusia. Sebagian orang masih tidak mengerti, mengapa manusia dituntut menjalin hubungan dengan Allah Yang Maha Esa dan menyembah-Nya. Sebuah kelompok meyakini bahwa manusia sebagai manusia sempurna dapat menyelesaikan berbagai problema bersandarkan pada upaya dan daya pikirnya. Bahkan menurut mereka, kemajuan sains dan teknologi itu cukup membahagiakan manusia.

Tak diragukan lagi, manusia merupakan wujud yang pelik dan menakjubkan. Sebab, manusia mempunyai banyak jalan. Manusia bisa mencapai jalan kesempurnaan dan juga bisa memilih jalan kemunduran berdasarkan pilihannya. Di antara masalah yang berbahaya bagi manusia adalah lalai dan sombong. Dengan ibarat lain, manusia ketika merasa sebagai orang yang tangguh di alam ini, akan terjebak pada kelalaian dan kezaliman. Kondisi seperti ini akan mendorong manusia tergelincir. Al-Quran dalam Surat Alaq Ayat 6, menyebutkan, “Sungguh manusia melampui batas saat ia merasa berkecukupan...” Namun, jika manusia menyadari bahwa dirinya bergantung pada kekuatan ilahi, ia akan merendah serta menjauhi kesombongan dan kezaliman.”

Sains dan Kebahagiaan

Dari sisi lain, tak diragukan lagi bahwa sains dan teknologi merupakan sebuah sarana untuk memperkokoh manusia. Namun manusia yang tak berhubungan dengan Allah SWT dan tak komitmen dengan ajaran agama, tak dapat menyelesaikan berbagai problema, bahkan terkadang membuat manusia terjebak dalam problema. Saat ini di dunia, kita menyaksikan bahwa para pemilik kekuatan dan kekayaan menggunakan teknologi baru untuk memenuhi ambisi dan ketamakan mereka.

Hubungan kontinyu kepada Allah SWT dan beribadah kepada-Nya merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia. Tak diragukan lagi, ibadah bermuara dari spirit manusia yang selalu membutuhkan Allah SWT. Seseorang yang beribadah, akan menguntungkan dirinya dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Mereka yang melakukan sujud dan ruku kepada Allah SWT, akan merasa mulia di hadapan semua manusia.

Doktor Alexis Karel, seorang dokter asal Perancis, menulis, “Selama menjalani berbagai pengalaman, kami mengambil pelajaran bahwa tidak adanya moral dan gnostik di tengah unsur-unsur aktif sebuah mayarakat, menyebabkan kehancuran masyarakat tersebut. Sebuah masyarakat yang menghilangkan aspek ibadah, akan terlilit dalam kerusakan dan kehancuran.”

Seorang intelektual Perancis itu juga mengatakan,
“Kebahagiaan manusia dapat terjamin saat pemikiran dan hatinya terpelihara secara bersamaan.
Peradaban Eropa mempunyai kekurangan karena berlebihan mengokohkan akal, namun pada saat yang sama meninggalkan hati. Oleh karena itu, keimanan dan kecenderungan pada norma-norma akhak lemah dan hancur.”

Ibadah Terindah, Shalat


Bentuk ibadah yang paling indah tercermin pada shalat. Shalat merupakan ikatan tulus dan suci kepada Allah SWT. Selain itu, shalat juga merupakan simbol ketaatan yang tertinggi. Tanpa shalat, keimanan tak akan sempurna.
Al-Quran sangat memberikan perhatian lebih pada ibadah shalat. Surat Nisa ayat 102-103 menyinggung masalah shalat dan menekankan setiap manusia supaya tetap mengerjakan sholat meski tengah berperang. Hal itu menunjukkan bahwa shalat merupakan kewajiban yang sudah ditentukan bagi mukminin.

Istilah shalat yang digunakan dalam Al-Quran sebanyak 114 kali. Dalam bahasa Arab, shalat mempunyai arti doa dan khusyu. Allah SWT dalam berbagai ayatnya mengenai shalat berfirman kepada Nabi menekankan ibadah shalat. Dalam ayat 14 surat Toha, “Sesungguhnya Aku adalah Allah. Tiada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk diriku.“

Pada intinya, Allah SWT mempunyai kekuatan mutlak dan sama sekali tak membutuhkan shalat dan ibadah para hamba-Nya. Terkait hal ini, Al-Quran menekankan bahwa Allah SWT tak membutuhkan makhluk-makhluk-Nya. Hal ini membuktikan bahwa ibadah itu sendiri bermanfaat bagi manusia. Ibadah menyebabkan kesempurnaan manusia. Jika kita benar-benar merenung, kita akan memahami bahwa sebagian besar problema kehidupan sehari-hari menyebabkan manusia lalai akan sumber wujud. Melupakan Allah SWT sama
halnya dengan memisahkan diri dari muara yang sebenarnya dan menghilangkan jati diri manusia.

Tak diragukan lagi, spirit manusia membutuhkan pembersihan diri. Hal itu tak bisa dilakukan tanpa perhatian kontinyu kepada Allah SWT sebagai kekuatan yang luar biasa. Saat manusia mengerjakan shalat dan memuji keagungan Allah SWT, seluruh organ tubuh manusia terimbangi dengan sifat-sifat mulia tersebut. Dalam kondisi tersebut , Allah Swt akan menolong manusia dan menunjukkan jalan lurus dan kebahagiaan sejati bagi manusia.

Meski seorang hamba sudah melakukan ibadah kepada Allah Swt, namun ibadahnya di hadapan-Nya merupakan bentuk syukur yang tak bisa dibandingkan dengan kenikmatan Allah Swt yang begitu melimpah. Akan tetapi Allah Swt tetap menerima rasa syukur minimal yang dipersembahkan para hamba-Nya dan memberikan pahala kepada mereka. Al-quran memuji para pendiri shalat dan memuliakan mereka. Para pendiri shalat yang sebenarnya adalah orang-orang yang sabar, rendah diri, dermawan, bertakwa dan mukmin.
Berdasarkan ayat-ayat Al-Quran, para penyandang sifat-sifat tersebut mempunyai tempat di surga. Di tempat itu, mereka dimuliakan dan diberi kenikmatan yang melimpah.

Sumber: IRIB

Wednesday, January 06, 2010

Dik, Izinkan Saya Menikah Lagi............

"Sayang, Abang minta izin untuk menikah lagi..,"

Aliyah yang sedang melipat kain, terdiam seketika. Mungkin terkejut. Adakah pendengarannya kian kabur lantaran usianya yang kian beranjak. Adakah dialog tadi hanya terdengar dari iklan TV, sementara TV juga dipasang. Tapi, ahh bukanlah. TV sedang menayangkan iklan Sunsilk, mustahil..
Dia menghela nafas panjang.

Dia memandang sekali imbas wajah Asraf Mukmin, kemudian tersenyum. Meletakkan kain yang telah siap dilipat di tepi, bangun lantas menuju ke dapur. Langkahnya diatur tenang. Segelas air sejuk diteguk perlahan. Kemudian dia ke bilik Balqis, Sumayyah, Fatimah. Rutin hariannya, mencium puteri-puterinya sebelum dia masuk tidur. Dulu, sewaktu puterinya masih kecil, rutin itu dilakukan dengan suaminya. Kini, anak-anak kian beranjak remaja. Kemudian, dia menengok kamar putera bujangnya yang berdua, si kembar, Solehin dan Farihin. Setelah dia kembali kepada suaminya.

(sebelum membaca lebih lanjut, ini adalah sebuah notes dari Carla Marita, dikutip ulang oleh 'Gita Ranuhardi')

Asraf Mukmin hanya diam, membatu diri. Dia amat mengenali isterinya. Jodoh yang diatur keluarga hampir 16 tahun yang lepas menghadiahkan dia sebuah keluarga yang bahagia, Aliyah adalah icon isteri solehah. Namun, kehadiran Qistina, gadis genit yang bekerja sebagai sekretaris dikantornya benar-benar membuatkan dia lemah.

"Kamu mampu Asraf, dengan gaji kamu, aku rasa kamu mampu untuk beri makan 2 keluarga," sokongan Hanif, teman sekantor menguatkan lagi keinginan apabila dia berbicara dengan Aliyah.

" Abang Asraf, Qis tak kisah. Qis sanggup dimadu jika itu yang ditakdirkan. Bimbinglah Qis, Qis perlukan seseorang yang mampu memimpin Qis," masih terngiang-ngiang bicara lunak Qis.

Akhir-akhir ini, panas rasanya punggung dia di rumah. Pagi-pagi, selesai sholat subuh, cepat-cepat dia bersiap untuk ke kantor. Tidak seperti biasanya, dia akan sarapan bersama isteri dan anak- anak. Aduhai, kenangan Qis gadis kelahiran Bumi Kenyalang benar-benar menjerat hatinya.

" Abang , Aliyah setuju dengan permintaan Abang. Tapi, Aliyah mau bertemu dengan wanitaitu," Lembut dan tenang sayup-sayup suara isterinya. Dia tahu, Aliyah bukan seorang yang panas hati. Aliyah terlalu sempurna, baik tetapi ahh hatinya kini sedang menggilai wanita yang jauh lebih muda.

"Bawa dia ke sini, tinggalkan dia bersama Aliyah selama 1 hari saja, boleh?" pelik benar permintaan isterinya. Mau diapakan buah hatinya itu? Namun, tanpa sadar dia mengangguk, tanda setuju. Sebab, dia yakin isterinya tidak akan melakukan hal yang bukan-bukan. Dan hakikatnya dia seharusnya bersyukur. Terlalu bersyukur. Kalaulah isterinya itu wanita lain, alamatnya perang dunia meletus lah jawabnya. Melayanglah gelas dan piring. Ehhh, itu zaman dulu... Zaman sekarang ini, isteri-isteri lebih bijak.

Teringat dia kisah seorang tentara yang disimbah dengan garam, gara-gara menyuarakan keinginan untuk menambah cabang lagi satu. Kecacatan seumur hidup diterima sebagai hadiah sebuah perkawinan yang tidak sempat dilangsungkan. Dan dia, hanya senyuman daripada Aliyah.

"Apa, mau suruh Qis bertemu dengan isteri Abang," terjegil bulat mata Qis yang berwarna hijau. "Kak Aliyah yang minta," masih lembut dia membujuk Qis.

"Biar betul, apa yang mau dia lakukan terhadap Qis?" "Takutlah Qis, kalau khilaf dia bunuh Qis!" terkejut Asraf Mukmin. "Percayalah Qis, Aliyah bukan macam itu orangnya. Abang dah lama hidup dengannya. Abang faham," Qistina mengalih pandangannya.

Mau apakah calon madunya bertemu dengannya? Dia sering disuguhkan dengan berbagai cerita isteri pertama menganiaya isteri kedua. Heh, ini Qistina lah. Jangan haraplah jika mau menganiaya aku. Desis hati kecil Qistina. Hari ini genap seminggu Qistina bercuti seminggu. Seminggu jugalah dia merindu. Puas dicoba untuk menghubungi Qistina, namun tidak berhasil. Teman serumah bilang mereka sendiri tidak mengetahui ke mana Qistina pergi. Genap seminggu juga peristiwa dia menghantar Qistina untuk dipertemukan oleh Aliyah. Sedangkan dia diminta oleh Aliyah bermunajat di Masjid Putra. Di masjid itu, hatinya benar-benar terusik. Sekian lamanya dia tidak menyibukkan dirinya dengan aktivitas keagamaan di masjid.

Dulu, sebelum dia mengenali Qistina, setiap malam dia akan bersama dengan Aliyah serta anak-anaknya, berjemaah dengan kariah masjid. Kemudian menghadiri majlis kuliah agama. Membaca Al-Quran secara bertaranum itu adalah kesukaannya. Namun, lenggok Qistina melalaikannya. Haruman Qistina memudarkan bacaan taranumnya. Hatinya benar-benar sunyi. Sunyi dengan tasbih, tasmid yang sering dilagukan. Seharian di Masjid, dia coba mencari dirinya, Asraf Mukmin yang dulu. Asraf Mukmin anak Imam Kampung Seputih. Asraf Mukmin yang asyik dengan berjanji. Menitis air matanya. Hatinya masih tertanya-tanya, apakah yang telah terjadi pada hari itu. Aliyah menunaikan tanggungjawabnya seperti biasa. Tiada kurangnya layanan Aliyah. Mulutnya seolah-olah terkunci untuk bertanya hal calon madu Aliyah.

Tiba-tiba... sms berbunyi masuk ke inbox Hpnya. "Qis minta maaf. Qis bukan pilihan terbaik utk Abang jadikan isteri. Qis tidak sehebat kak Aliyah. Qis perlu jadikan diri Qis sehebatnya untuk bersama Abang."

Dibawah Hpnya, ada secarik sampul besar.

Untuk Asraf Mukmin, Suami yang tersayang...

Asraf Mukmin diburu keheranan. Sampul berwarna cokelat yang hampir sama besarnya dengan A4 itu dibuka perlahan.
--------------------------
-------------------------------------

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasih.

Salam sejahtera buat suami yang tercinta, semoga ridhaNya sentiasa mengiringi jejak langkahmu. Abang yang dikasihi, genap seminggu sesi pertemuan yang Aliyah jalankan pada Qistina. Terima kasih kerana Abang membawakan Aliyah seorang calon madu yang begitu cantik. Di sini Aliyah kemukakan penilaian Aliyah.


1. Dengan ukuran badan ala-ala model, dia memang mengalahkan Aliyah yang sudah tidak nampak bentuk badan. Baju- bajunya memang mengikut peredaran zaman. Tapi, Aliyah sayangkan Abang. Aliyah tak sanggup Abang diseret ke neraka kerana menanggung dosa. Sedangkan dosa Abang sendiri pun, masih belum termampu untuk dijawab di akhirat sana , terutama lagi Abang mau menggalas dosa org lain. Aliyah sayangkan Abang...



2. Aliyah ada mengajak dia memasak. Memang pandai dia masak, terutama lagi western food. Tapi, Aliyah sayangkan Abang. Aliyah tahu selera Abang hanya pada lauk pauk kampung. Tapi tak tahulah pula Aliyah kalau-kalau selera Abang sudah berubah. Tapi, Aliyah masih ingat lagi, sewaktu kita sekeluarga singgah di sebuah restoran western food, Abang muntahkan semua makanan western food itu. Lagi satu, anak-anak kita semuanya ikut selera ayah mereka. Kasihan nanti, tidak makan pula anak-anak kita. Aliyah sayangkan Abang...



3. Aliyah ada mengajak dia sholat berjemaah. Kalang kabut dibuatnya. Aliyah minta dia jadi Imam. iYalah, nanti dia akan menjadi ibu dari anak Abang yang akan lahir, jadinya Aliyah harapkan dia mampu untuk mengajar anak-anak Abang untuk menjadi imam dan imamah yang beriman. Tapi, kalau dia sendiri pun kalang kabut memakai mukena... Aliyah sayangkan Abang...



Abang yang disayangi, cukuplah rasanya penilaian Aliyah. Kalau diungkap satu persatu, Aliyah tak terdaya. Abg lebih memahaminya. Ini penilaian selama 1 hari, Abang mungkin dapat membuat penilaian yang jauh lebih baik memandangkan Abang mengenalinya lebih dari Aliyah mengenalinya.

Abang yang dicintai, di dalam sampul ini ada surat izin untuk berpoligami. Telah siap Aliyah tandatangan. Juga sekeping tiket penerbangan Garuda ke Bali. Jika munajat Abang di Masjid mengiayakan tindakan Abang ini, ambillah surat ini, isi dan pergilah kepada Qistina. Oh ya, lupa mau bilang, Qistina telah berada diBali. Menunggu Abang... Aliyah sayangkan Abang...

Tetapi jika Abang merasakan Qistina masih belum cukup hebat untuk dijadikan isteri Abang, pergilah cari wanita yang setanding dengan Aliyah... Aliyah sayangkan Abang.

Tetapi, jika Abang merasakan Aliyah adalah isteri yang hebat untuk Abang.. tolonglah bukakan pintu kamar ini. Aliyah bawakan sarapan kegemaran Abang, roti canai..masakkan Aliyah.

Salam sayang, Aliyah Najihah


~~~~~~~~~~~~~~~~~

Poligami adalah pilihan
tidak poligami juga pilihan
berpoligami tidak dosa
tidak berpoligami juga tidak berdosa

jika ukurannya pilihan
maka pertimbangannya adalah Al Ashlah
maka.. pilihlah yang terbaik untuk hatimu
untuk keluargamu, untuk pengabdianmu menegakan agama Allah

jangan poligami iya tapi perjuangannya tidak
jangan poligami iya tapi ngurus umatnya tidak
jangan poligami iya tapi cueknya pada umat luar biasa
itu hanya kepentingan ego
itu hanya kepentingan lebido
itu kedzoliman yang dibungkus dengan ayat ayat Allah
poligami adalah jalan keluar, jangan justru menjadi penghalang

PESAN UNTUKMU PARA SUAMI YANG INGIN POLIGAMI
ada yang lebih penting untuk umat ini
dari pada sibuk memperbanyak istri
maka berhati hatilah untuk memutuskan poligami
bertanyalah kedalaman hatimu
sudah standarkah keimananmu?
ukurannya mati, siapkah engkau mati untuk Allah subhana wata'ala?
jika jawabannya ia
saya kira banyak wanita siap menjadi madu istrimu

PESAN UNTUK ISTRI YANG SIAP DIPOLIGAMI
saudariku dihadapan kalian bidadari dunia
yang memiliki hati samudra
untuk rela berbagi suami karena pengabdian kepada Ilahi
sesungguhnya tak terlalu penting lagi segala macam pesan dan nasehat
kalianlah ayat ayat Allah yang menjelma didunia
kamilah sungguhnya yang harus metadaburinya
untuk berhati hati untuk tak menebar luka dihati

syurga menjadi lebih terbuka pintunya
wahai kalian para pemilik hati samudra
tanggung jawab melayani suami telah terbagi
dan dijinjing bersama
sehingga ringan pertanggung jawabannya dihadapan mahkamah Illahi

PESAN UNTUK ISTRI YANG TAK RELA DIPOLIGAMI
untuk saudariku yang tak mau dimadu
ketidak mauanmu adalah pilihan
seperti apa yang telah kututurkan
bukan sebuah dosa dan bukanlah kesalahan
engkau boleh mengajukan khulu' dan memilih untuk sendiri
tanpa harus menafikan akan adanya ayat legal poligami
lalu kembali meraba hati
untuk menemukan peran inti
akan arti hidup yang sangat singkat ini
kemanakah kelak saudari kembali.

SEMOGA BERMANFAAT.

Saturday, October 10, 2009

Gempa On Al-Qur'an

Judul yang menarik sekali, saya menerima pesan Facebook dari seorang teman, isinya:

"Gempa di TASIK MALAYA jam 15:04, gempa di PADANG jam 17:16, gempa susulan jam 17:58, sehari setelahnya, gempa di JAMBI jam 8:52", COBA LIHAT AL-QUR'AN SURAT & AYAT sesuai jam tersebut :

S. al-Hijr (15):4
"Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan".

QS. al-Isra' (17):16
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya".

QS. al-Isra' (17):58
"Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuzh)".

QS. al-Anfal (8):52
"(Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Firaun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya".

Sudahkah teman-teman mengecek kebenarannya? Saya sendiri belum mengeceknya tapi langsung mengepostkan ke blog ini

Tuesday, September 29, 2009

Berbaik Sangka

Topik tulisan singkat saya kali ini ialah berbaik sangka. Berbaik sangka pada Tuhan.
Sering kali kita ditimpa musibah. Sering kali kita gagal mencapai cita-cita, dan doa-doa kita tidak pernah terkabul. Memang, kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, namun Tuhan jualah yang menentukan segalanya.
Seringkali kita kecewa, karena mendapatkan sesuatu kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita. "Manusia memang tidak pernah merasa puas, dan tidak pernah sadar bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan".
Kita tidak perlu kecewa dengan segala apa yang telah ditakdirkan buat kita, sehingga kita jadi berprasangka buruk kepada Tuhan.

"Bisa saja apa yang kamu suka dapat memberi mudarat/kecelakaan pada dirimu, dan bisa saja apa yang kamu benci itu justru sangat berguna untukmu, karena Tuhan Maha Mengetahui".

Saya teringat kejadian beberapa tahun lalu. Ada sekampung saya merasa sangat kecewa karena tidak mendapat kuota haji tahun itu. Dia tidak berprasangka baik pada Tuhan, padahal Tuhan sudah mengetahui apa hikmah dibalik semuanya. Tahun itu, banyak sekali orang yang berhaji meninggal di terowongan Mina, termasuk sebagian dari kampung saya. Orang yang tadinya kecewa tidak berangkat haji itu baru sadar akan hikmah mengapa dia tidak jadi berhaji waktu itu. Mungkin saja, seandainya dia ikut, mungkin dia juga akan menjadi korban. Tapi Tuhan menyayanginya dan dapat pergi berhaji tahun depannya dengan suasana yang lebih nyaman.

Sama juga, kita sudah berusaha membanting tulang peras keringat, bangun Tahajud setiap tengah malam minta kekayaan, tapi kekayaan itu tidak pernah datang jua. Kita tidak pernah berpikir bahwa mungkin jika kita dikaruniai kekayaan, kita tidak hanya tidak bisa bangun Tahajud karena kecapaian mengurus harta itu, tapi bahkan mungkin kita tidak sempat lagi untuk sembahyang............

Dulu, saya pernah berpikir bahwa alangkah enaknya hidup jadi orang kaya. Ya, memang enak, tapi banyak juga tidak enaknya. Tidak jarang orang kaya yang tidak tenang hidupnya karena pusing memikirkan hartanya.

Jadi, terimalah hidup apa adanya. Kalau kita sudah berdoa dan berusaha. Hidup dan mati kita serahkan segalanya pada Tuhan. SEMOGA BERMNANFAAT

Thursday, September 11, 2008

Ramadhan dan Kebebasan

Sedianya artikel ini saya posting sejak beberapa hari yang lalu, tapi karena ada beberapa tema yang lebih urgent maka artikel ini baru diluncurkan :).

Bulan Ramadhan telah tiba. Jauh hari sebelum memasuki bulan puasa ini, sebagian besar kaum Muslimin menyambutnya dengan penuh kegembiraan (jangan salah paham. Bukan dengan acara kumpul-kumpul, rekreasi, atau pesta petasan dan kembang api).


Namun, sebagian dari (yang ngaku) umat Islam itu sendiri merasakan ketidakbebasan (mungkin juga penderitaan lahir batin). (Keluhan: Pak Ustadz, gimana nih saya ini kurus masa' sih disuruh puasa lagi. Saya ini masih terlalu muda, atau masa' kita ini sudah miskin disuruh lagi puasa, dsb), berbagai macam alasan sebagian orang yang merasa kebebasannya ditelanjangi (DILARANG: buka warung makan siang hari, buka THM=tempat hiburan malam, merokok di tempat umum, berbuat kotor= bicara melihat mendengar yang kotor-kotor, dsb).

Hussst....! Dilarang melarang.
Menurut saya, baiknya kita saling menghormati saja (hormat senjata......Grak!). Maksudnya, kita tau diri masing-masinglah. Puasa itu memang hukumnya wajib bagi setiap Muslim (tapi tidak ada unsur narsisme di dalamnya), anda tidak mampu berpuasa (tidak memenuhi syarat wajib puasa), silahkan anda makan dan minum.
Anda yang non Muslim, silahkan buka warung, lagian yang mau makan kan pasti bukan orang berpuasa :).
Nah, bagaimana nih saya ini Muslim tapi mata pencaharian saya cuma dari buka warung. Ya, buka warung aja. Asal tau aja, mas di samping rumah yang juga jualan bakso tapi masih tetap bernafas kok (meskipun jatah waktu buat jualan baksonya dipangkas).
Asal tau aja, memberi makan/berbuka bagi orang berpuasa sama pahalanya dengang orang yang puasa itu. => analisa saya, memberi makan orang Muslim yang tidak berpuasa tanpa uzur, apa bedanya kalau saya katakan sama berdosanya.
Terus, bagaimana dengan tempat hiburan malam yang dikelola oleh non Muslim (yang Muslim juga ada)? Tunggu dulu, Tempat Hiburan Malam yang bagaimana dulu? Tempat karaokean (karaoke beneran?) => wah, saya tidak terlalu tahu jenis-jenis THM sih. Tapi saya pikir, tempat karaokean dan tukang pijit (mijit jempol), tempat minum-minum (kopi, teh, susu = yang disiram air) saya kira tidak ada masalah, asalkan bukan tempat maksiat yang berkedok tempat-tempat itu tadi. Soalnya, kemaksiatan itu hanya membawa malapetaka dan bencana, tak perduli bulan puasa atau bukan.
Tapi, katanya (di Makassar ini) tempat maksiat itu telah menjadi "WC UMUM". Coba aja tanya tukang becak, "dimana WC Umum?"

Bagi saya, mari kita saling menjaga. Yang penting anda tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat batal puasa orang lain dan anda tidak melakukan hal-hal yang dapat menurunkan malapetaka/azab Allah yang menyebabkan orang lain terkena imbasnya. Karena ingat! Tuhan punya 4 bala tentara yang tidak kenal siapa siapa kawan siapa lawan, siapa orang baik siapa orang berdosa. Mereka, bala tentara Tuhan:
Angkatan Darat: mulai dari tanah longsor hingga gempa bumi yang tak tahan lapar.
Angkatan Laut: mulai dari yang paling rendah pangkatnya yaitu banjir, bah, bandang, sampai gelombang tsunami.
Angkatan Udara: mulai dari laskar yang paling kecil, yaitu angin tornado, sampai pada angin topan.
Pasukan Khusus: api, yang menjadi teman di kala ia masih kecil, tapi menjadi musuh jika ia menjadi besar.

PESAN saya: Mari kita mencari nafkah/rezeki yang halal lagi berkah. Bukan harta yang banyak namun tidak berkah alias habis di RS atau habis tak berguna).

Monday, September 08, 2008

Buka Puasa Bersama Blogger Angingmammiri dan Kecelakaan

Sebenarnya, saya ingin menulis artikel yang berjudul Ramadhan dan Kebebasan, tapi karena terjadi kecelakaan, maka saya "terpaksa" menulis artikel ini. Terpaksa, karena saya merasa tadinya artikel ini tidak perlu ditulis, menjadi perlu. Karena sejak kejadian itu hingga artikel ini saya tulis, nafas saya seperti masih beku dan saya masih gemetar.

Kemarin siang, saya menghadiri undangan dari Angingmammiri.org untuk Buka Puasa bersama di Food Court Mall Ratu Indah Lt.3, yang dihadiri oleh sekitar belasan orang, yang diakhiri dengan rapat kecil-kecilan mengenai rencana kunjungan ke panti asuhan. Acara ini berakhir pukul 20.45 WITA.
Sepulang dari acara, saya singgah beli alat tulis dan kemudian kembali ke rumah. Sampai di rumah, langsung ke kamar mendengarkan Radio Jepang NHK World hingga pukul 22.00 WITA, kemudian turun ke warung untuk menghitung uang penjualan pulsa hari itu.
Karena kami sekeluarga belum tidur, termasuk anak saya Rahima masih asyik berlari-larian dan minta digendong. Saya gendong, capek menggendong, saya naikkan ke pundak saya sambil melayani pembeli.
Tiba-tiba Rahima meronta ketika saya hendak mengambil belanjaan, tangan saya terlepas, dan Rahima jatuh seperti batang pisang yang tumbang, Saya masih sempat menangkap kakinya, tapi praaak...!, kepalanya menghantam lantai. Terlambat!
Istri saya langsung melompat dari kursi, menangkap Rahima yang masih sempat saya tahan kakinya. Istriku menjerit dan menangis histeris sambil memeluk Rahima erat-erat, ipar saya pun lari keluar dan histeris, disusul mertua saya dan seisi rumah.
"itu berdarah telinganya!"
"mana?, tidak ada darah" kataku.
Istriku melepas pelukannya. Kami segera memeriksa dan menanyakan apanya yang sakit, tapi Rahima tidak menunjuk apa-apa, padahal biasanya kalau dia jatuh, pasti menunjuk sesuatu yang sakit.
Alhamdulillah, anak saya tidak apa-apa.
Saya tidak yakin anak saya selamat, dengan melihat posisi jatuh dan tingginya pundak saya.
Sungguh Allah masih menyayangi kami.

Saya sadar dalam kehidupan ini, seringkali terjadi hal-hal di luar akal manusia. Dan kejadian seperti itu mestinya makin mendekatkan diri kita pada Allah SWT.

Mudah-mudahan anak saya tidak apa-apa. Doakan ya.

Monday, June 16, 2008

Kematian

Kematian telah menanti, merindukan setiap makhluk yang menghembuskan nafas.
Kematian merupakan rahasia Tuhan yang tidak ada seorangpun yang mengetahuinya dengan pasti.
Saya pernah jalan-jalan ke sebuah Toko Buku dan mata saya tertuju pada buku yang berjudul "Malam Pertama di Alam Kubur". Saya tak bisa bayangkan bagaimana situasi malam pertama di alam kubur. Dalam pikiran saya, mata kasar saya, liang kubur yang hanya berukuran 2x setengah meter, gelap gulita, banyak binatang melata. Bagaimana ya jika senja sudah mulai tiba.....
Menurut yang pernah saya dengar, orang-orang yang beramal saleh selalu rindu akan kematian, karena dia ingin sekali segera bertemu dengan Tuhannya, sedangkan orang yang banyak dosa akan merasa takut mati karena siksaan telah menunggunya. Dan kondisi mereka di alam kubur akan berbeda-beda pula.
Kembali ke kematian. Kalau saya perhatikan beberapa orang yang meninggal yang sempat saya pegang/angkat, (maaf)kebanyakan mengeluarkan kotoran, saya pikir, mungkin karena begitu sakitnya sampai-sampai orang yang menghadapi kematian itu mengeluarkan kotoran. Tak terbayang...

Sekarang, bagaimanakah dengan anda? Apakah sudah merindukan kematian itu atau sebaliknya "takut"?
Terus terang, saya sendiri merasakan takut itu. Soalnya, banyak sekali dosa-dosa saya dan sampai saat ini saya merasa belum melakukan ibadah dengan benar.
Saya pernah mendengar ibuku mengatakan "mengapa ya orang-orang dekat kita meninggal satu persatu".
Dengan nada menghibur, saya mengatakan "ya itukan sudah takdirnya". Padahal dalam hati saya merenung dalam "sebentar lagi kita semua akan menyusul".
Rasanya, saya belum mau mati dulu sebelum benar-benar beribadah dengan baik.
Tapi siap atau tidak, kematian tak pernah memberi kesempatan. Muda atau tua, kematian tak pernah memandang usia. Sehat atau sakit, semua bisa dipanggil sewaktu-waktu". Dalam Al-Qur'an (maaf saya tak hapal surah ke berapa) dikatakan :
"Kematian akan mendatangi kamu, sekalipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh"
sebuah kata-kata yang mendalam untuk kita renungkan.