
Sudahkah Anda membaca Al-Qur'an hari ini?
Minyak Gosok Cap Tawon adalah produk obat-obatan yang wajib dimiliki oleh keluarga. Minyak Gosok cap Tawon diproduksi oleh PT. Tawon Jaya Makassar sejak tahun 1912 di Makassar.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.
Bulan Ramadhan telah tiba. Jauh hari sebelum memasuki bulan puasa ini, sebagian besar kaum Muslimin menyambutnya dengan penuh kegembiraan (jangan salah paham. Bukan dengan acara kumpul-kumpul, rekreasi, atau pesta petasan dan kembang api).
Hussst....! Dilarang melarang.
Menurut saya, baiknya kita saling menghormati saja (hormat senjata......Grak!). Maksudnya, kita tau diri masing-masinglah. Puasa itu memang hukumnya wajib bagi setiap Muslim (tapi tidak ada unsur narsisme di dalamnya), anda tidak mampu berpuasa (tidak memenuhi syarat wajib puasa), silahkan anda makan dan minum.
Anda yang non Muslim, silahkan buka warung, lagian yang mau makan kan pasti bukan orang berpuasa :).
Nah, bagaimana nih saya ini Muslim tapi mata pencaharian saya cuma dari buka warung. Ya, buka warung aja. Asal tau aja, mas di samping rumah yang juga jualan bakso tapi masih tetap bernafas kok (meskipun jatah waktu buat jualan baksonya dipangkas).
Asal tau aja, memberi makan/berbuka bagi orang berpuasa sama pahalanya dengang orang yang puasa itu. => analisa saya, memberi makan orang Muslim yang tidak berpuasa tanpa uzur, apa bedanya kalau saya katakan sama berdosanya.
Terus, bagaimana dengan tempat hiburan malam yang dikelola oleh non Muslim (yang Muslim juga ada)? Tunggu dulu, Tempat Hiburan Malam yang bagaimana dulu? Tempat karaokean (karaoke beneran?) => wah, saya tidak terlalu tahu jenis-jenis THM sih. Tapi saya pikir, tempat karaokean dan tukang pijit (mijit jempol), tempat minum-minum (kopi, teh, susu = yang disiram air) saya kira tidak ada masalah, asalkan bukan tempat maksiat yang berkedok tempat-tempat itu tadi. Soalnya, kemaksiatan itu hanya membawa malapetaka dan bencana, tak perduli bulan puasa atau bukan.
Tapi, katanya (di Makassar ini) tempat maksiat itu telah menjadi "WC UMUM". Coba aja tanya tukang becak, "dimana WC Umum?"
Bagi saya, mari kita saling menjaga. Yang penting anda tidak melakukan hal-hal yang dapat membuat batal puasa orang lain dan anda tidak melakukan hal-hal yang dapat menurunkan malapetaka/azab Allah yang menyebabkan orang lain terkena imbasnya. Karena ingat! Tuhan punya 4 bala tentara yang tidak kenal siapa siapa kawan siapa lawan, siapa orang baik siapa orang berdosa. Mereka, bala tentara Tuhan:
Angkatan Darat: mulai dari tanah longsor hingga gempa bumi yang tak tahan lapar.
Angkatan Laut: mulai dari yang paling rendah pangkatnya yaitu banjir, bah, bandang, sampai gelombang tsunami.
Angkatan Udara: mulai dari laskar yang paling kecil, yaitu angin tornado, sampai pada angin topan.
Pasukan Khusus: api, yang menjadi teman di kala ia masih kecil, tapi menjadi musuh jika ia menjadi besar.
PESAN saya: Mari kita mencari nafkah/rezeki yang halal lagi berkah. Bukan harta yang banyak namun tidak berkah alias habis di RS atau habis tak berguna).
Kemarin siang, saya menghadiri undangan dari Angingmammiri.org untuk Buka Puasa bersama di Food Court Mall Ratu Indah Lt.3, yang dihadiri oleh sekitar belasan orang, yang diakhiri dengan rapat kecil-kecilan mengenai rencana kunjungan ke panti asuhan. Acara ini berakhir pukul 20.45 WITA.
Sepulang dari acara, saya singgah beli alat tulis dan kemudian kembali ke rumah. Sampai di rumah, langsung ke kamar mendengarkan Radio Jepang NHK World hingga pukul 22.00 WITA, kemudian turun ke warung untuk menghitung uang penjualan pulsa hari itu.
Karena kami sekeluarga belum tidur, termasuk anak saya Rahima masih asyik berlari-larian dan minta digendong. Saya gendong, capek menggendong, saya naikkan ke pundak saya sambil melayani pembeli.
Tiba-tiba Rahima meronta ketika saya hendak mengambil belanjaan, tangan saya terlepas, dan Rahima jatuh seperti batang pisang yang tumbang, Saya masih sempat menangkap kakinya, tapi praaak...!, kepalanya menghantam lantai. Terlambat!
Istri saya langsung melompat dari kursi, menangkap Rahima yang masih sempat saya tahan kakinya. Istriku menjerit dan menangis histeris sambil memeluk Rahima erat-erat, ipar saya pun lari keluar dan histeris, disusul mertua saya dan seisi rumah.
"itu berdarah telinganya!"
"mana?, tidak ada darah" kataku.
Istriku melepas pelukannya. Kami segera memeriksa dan menanyakan apanya yang sakit, tapi Rahima tidak menunjuk apa-apa, padahal biasanya kalau dia jatuh, pasti menunjuk sesuatu yang sakit.
Alhamdulillah, anak saya tidak apa-apa.
Saya tidak yakin anak saya selamat, dengan melihat posisi jatuh dan tingginya pundak saya.
Sungguh Allah masih menyayangi kami.
Saya sadar dalam kehidupan ini, seringkali terjadi hal-hal di luar akal manusia. Dan kejadian seperti itu mestinya makin mendekatkan diri kita pada Allah SWT.
Mudah-mudahan anak saya tidak apa-apa. Doakan ya.
Sekarang, bagaimanakah dengan anda? Apakah sudah merindukan kematian itu atau sebaliknya "takut"?
Terus terang, saya sendiri merasakan takut itu. Soalnya, banyak sekali dosa-dosa saya dan sampai saat ini saya merasa belum melakukan ibadah dengan benar.
Saya pernah mendengar ibuku mengatakan "mengapa ya orang-orang dekat kita meninggal satu persatu".
Dengan nada menghibur, saya mengatakan "ya itukan sudah takdirnya". Padahal dalam hati saya merenung dalam "sebentar lagi kita semua akan menyusul".
Rasanya, saya belum mau mati dulu sebelum benar-benar beribadah dengan baik.
Tapi siap atau tidak, kematian tak pernah memberi kesempatan. Muda atau tua, kematian tak pernah memandang usia. Sehat atau sakit, semua bisa dipanggil sewaktu-waktu". Dalam Al-Qur'an (maaf saya tak hapal surah ke berapa) dikatakan :
"Kematian akan mendatangi kamu, sekalipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh"
sebuah kata-kata yang mendalam untuk kita renungkan.