Sebanyak 1.200 tempat terkenal di dunia, termasuk Piramida di Mesir, Menara Eiffel di Prancis, dan Kota Terlarang di China akan gelap gulita Sabtu 27 Maret 2010.
Gerakan ini bersama dengan jutaan orang dari berbagai negara. Mereka akan mematikan lampu dalam momen "Earth Hour", sebuah gerakan akar rumput bertujuan untuk memerangi perubahan iklim.
Tahun ini, memasuki tahun keempat, event ini akan menjadi event terbesar dengan ribuan kota di 125 negara bersiap untuk ambil bagian dalam gerakan ini. Sebanyak 37 negara yang tahun lalu belum turut serta, tahun ini ikut berpartisipasi.
Meski Konferensi Kopenhagen menghasilkan output lembek dan baru-baru ini muncul kontroversi terkait teori-teori mengenai perubahan iklim.
Publik masih berharap akan ada tindakan nyata untuk menghindar dari bencana pemanasan global, seperti yang dikatakan penggagas Earth Hour, Andy Ridley.
"Semacam ada kelelahan publik pada faktor politik yang mengelilingi (isu perubahan iklim), tetapi warga dunia lebih sangat termotivasi tahun ini dibanding tahun lalu," kata Ridley pada sebuah kantor berita seperti dikutip surat kabar Straits Times.
Ditangani oleh organisasi konservasi lingkungan, WWF, "Earth Hour" dicanangkan pertama di Sydney, Australia, pada tahun 2007. Dengan 2,2 juta orang mematikan lampu di rumah dan kantor selama 60 menit merujuk pada konsumsi listrik dan polusi karbon di dunia.
Kampanye itu melaju ke tingkat global pada tahun berikutnya, dan hari ini, lebih dari 1.200 tempat-tempat terkenal di dunia akan mematikan penerangan pada pukul 8.30 malam waktu setempat.
Salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Jakarta,
"Pemadaman listrik dari jam 20.30 sampai 21.30 WIB ini, akan mengurangi konsumsi listrik sekitar kurang lebih 2 Megawatt atau 2 juta Watt," kata Teges Prita Soraya, Senior Marketing Communication Manager, Grand Indonesia ShoppingTown, Jakarta, Jumat 26 Maret 2010.
Monumen Nasional termasuk ikon Jakarta yang mengikuti aksi global Earth Hour 2009 yakni pemadaman listrik selama satu jam. Namun tak semua bagiannya dimatikan listriknya: puncak Monas masih bercahaya.
Monas merupakan satu dari lima ikon yang dimatikan listriknya pukul 20.30-21.30 ini. Empat ikon lainnya itu yakni Bundaran Hotel Indonesia, Gedung Balaikota Jakarta, Patung Pemuda, dan Air Mancur Arjuna Wiwaha.
Namun saat pemadaman resmi dilakukan di Balaikota Jakarta, puncak Monas ternyata masih benderang. Ratusan peserta aksi global di Balaikota melihatnya dengan jelas, termasuk Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
"Menurut aturan, lampu di puncak Monas memang tak boleh dimatikan sepanjang negara kesatuan masih ada," kata Fauzi Bowo, menjelaskan, Sabtu 28 Maret 2009.
Pusat-pusat perbelanjaan di sepanjang Orchard Road, Singapura pun akan ikut memperingati Earth Hour dengan mematikan lampu yang tidak diperlukan selama sekitar satu jam sebentar malam.
Lebih dari sepuluh pusat perbelanjaan (mall), termasuk mal-mal baru, di sepanjang jalan padat wisatawan ini mematikan lampu mulai pukul 8.30 malam waktu setempat.
Pelaksana kampanye menyebut event ini sebagai "24 jam gelombang harapan dan aksi".
Earth Hour akan menjadi program reguler Ibu Kota. Gerakan mematikan lampu dan perangkat elektronik selama satu jam ini akan dijadwalkan setiap Sabtu malam terakhir di akhir bulan.
sumber
1 comments:
Nice post and so informative
Post a Comment