Mem-posting sesuatu di Facebook memang tak boleh sembarangan, khususnya bagi para pencari kerja. Sebuah survei mengungkapkan, hampir separuh perusahaan telah menolak calon pekerja yang sebenarnya potensial cuma gara-gara Facebook sang pelamar.
Satu dari 10 pelamar kerja ternyata ditolak karena ketahuan telah mem-posting sesuatu tentang minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang. Kemudian, 13% karena membuat komentar rasis, dan 9% lainnya ditinjau ulang karena kedapatan menempatkan foto cabul di halaman situs jejaring sosial tersebut.
Perusahaan-perusahaan itu mulai mengecek jeroan Facebook sang pelamar untuk membandingkannya dengan resume curriculum vitae (CV) yang dikirimkan. Menurut Telegraph, empat dari perusahaan telah membuang lamaran yang masuk setelah melihat Facebook sang pelamar.
Gambaran tentang dampak Facebook ini didapat dari hasil survei Career Builder terhadap 450 karyawan perusahaan. Farhan Yasin, presiden Career Builder mengatakan
"Banyak yang memakai situs jejaring untuk menguak hal "kotor" di dunia maya. Maka, bersihkan konten "kotor"-mu sebelum mencari pekerjaan. Hapus semua konten foto dan link yang bisa menjadi batu sandungan dalam mencari pekerjaan," imbau Yasin soal hasil survei tersebut.
Salah satu perusahaan bernama Big Brother mengakui kesalahan terbesar yang dibuat oleh pencari kerja ialah tak bisa menjaga perilakunya di Facebook. Meski telah memoles sebaik-baiknya CV mereka, namun percuma saja kalau masih memiliki catatan online yang kurang baik dan bisa dilihat semua orang.
Sumber
3 comments:
wah gawat juga nih, kalau melamar kerja sampai diteliti ke facebook segala. Emang sih banyak kasus bahwa facebook dibuat ajang yang gak bener
emang semakin ketat kok perekrutan karyawan. So, berhati - hati saja kalau bicara di forum jejaring sicial yah
Zona Bisnis: Mungkin karena banyak yang terlalu vulgar mengungkap perasaannya di Facebook ya. Sebenarnya, dari melihat FB seseorang, kita juga bisa menebak kebiasaannya kan? Setidak-tidaknya dapat menjadi bahan pertimbangan
Post a Comment