Friday, June 06, 2008

Telepon Berhadiah

Kemarin siang mertua saya menerima telepon dari perusahaan Indo ... Katanya: "Nomor telepon Ibu terpilih untuk mendapatkan hadiah. Hadiah sudah ditanggung semua biaya administrasinya. Tak dipungut lagi bayaran. Silahkan Ibu datang ambil di Jl. Mallengkeri ...hari ini juga. Ditunggu sampai jam 2 siang".

Karena penasaran, saya telepon balik.

Saya: "Halo, tadi ada yang nelpon ke sini atas nama...Katanya Ibu saya terima hadiah. Kalau boleh tahu, hadiah apa sih Bu? Kenapa bisa dapat hadiah? Ini perusahaan yang bergerak di bidang apa?"

Penerima telpon: "Begini Pak, kami sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi alat kesehatan. Kebetulan hari ini Grand Opening perusahaan kami. Kami mengadakan syukuran dan mengundang 100 kepala keluarga untuk menerima hadiah dari sponsor kami, LG, samsung, dll. Hadiahnya kurang tahu karena ini hanya bagian informasi. Hadiah ditentukan oleh sponsor. Bla...Bla...bla..."

kami pun berembuk. Akhirnya kami sepakati sekeluarga datang ke sana. Ada apa sih di sana. Sekalian pulang nanti bisa singgah di Mall.

Sampai di depan bangunan yang dimaksud. Tertulis "Electronic Centre". Wah, kami sudah yakin yang akan terjadi...

Masuk di dalam, disambut dengan baik. Setelah dicek nomor telepon dan KTP, dilanjutkan dengan Persentasi alat-alat kesehatan hingga kurang lebih 45 menit.

Mana hadiahnya?

Hadiah tertulis dalam amplop yang disegel rapi. Kita sendiri yang pilih amplopnya.
Setelah amplop dibuka:
Hadiahnya:
1 buah jam dinding dan voucher belanja 1 juta rupiah.
Wah, semua petugas memberi ucapan selamat.

Petugas menjelaskan: "voucher belanja berlaku 6 bulan. Tapi kalau voucher belanja digunakan sekarang, maka ada tambahan hadiah yang tersembunyi di balik panel gosok. Bapak boleh tahu apa hadiahnya kalau Bapak membeli sekarang".

Hadiah yang tersembunyi di panel gosok pun saya gosok.
Hadiahnya ada empat:
1. Microwave.
2. Jok mobil kesehatan.
3. Terapi pijat kaki, dan
4. Penyaring air.
Jadi jika voucher belanja digunakan sekarang, atau kasarnya, kalau beli sekarang, maka beli 1 dapat 5. Yang harga tiap item barang 5 juta rupiah.

Semua petugas memberi ucapan selamat.
Singkat cerita, beginilah akhirnya.
Setelah berbagai macam propoganda, sayapun menjawab:
Saya: "Pak. Saya kalau berbelanja, punya skala prioritas. Barang-barangnya bagus, tapi untuk saat sekarang saya belum terlalu membutuhkan. Seandainya ada list barang yang saya butuhkan saat ini tersedia, mungkin saya beli. Jadi maaf saja, saya tak akan menyesal kalau saya membatalkan hadiah itu".

Setelah pamitan dengan jabat tangan, saya pun pulang dengan membawa jam dinding.

Dari cerita singkat di atas, menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa jangan langsung percaya jika anda menerima telepon bahwa anda mendapatkan hadiah dari ini dan itu. Pastikan dan selidiki lebih jauh. Apakah memang anda pernah mengikuti undian berhadiah, dsb? Kalaupun pernah, konfirmasi ke kantor pusatnya, bukan ke orang yang bersangkutan. Oke...
Penipuan via telepon banyak sekali motifnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.

0 comments: