Minyak Gosok cap Tawon Asli

Minyak Gosok Cap Tawon adalah produk obat-obatan yang wajib dimiliki oleh keluarga. Minyak Gosok cap Tawon diproduksi oleh PT. Tawon Jaya Makassar sejak tahun 1912 di Makassar.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Thursday, February 26, 2009

Software Penjualan

Judul artikel di atas saya angkat sesuai dengan profesi saya saat sebagai seorang pedagang. Usaha apapun yang anda jalankan, maka perlu untuk melakukan pencatatan dalam setiap melakukan transaksi, baik pembelian barang, penjualan barang, stok barang, barang return, kas, biaya operasional, gaji karyawan, dan lain sebagainya.
Mengapa itu perlu dilakukan? Jawabannya karena jangan sampai usaha yang kita lakukan bukannya mendapat keuntungan, melainkan hanya kerugian. Kita hanya memboroskan waktu dan tenaga tanpa hasil. Selain itu, dengan melakukan pencatatan transaksi secara rinci, maka kita akan mengetahui berapa keuntungan bersih yang kita peroleh, sehingga kita dapat memanage keuangan kita. Jangan sampai pengeluaran keluarga lebih besar dari pendapatan bersih perusahaan kita.
Pengalaman yang saya jalani selama 2 tahun, akan saya bagikan kepada teman-teman yang mau bikin usaha.

Saya mengelola 3 bidang usaha, yaitu Wartel, M-Kios, dan Perdagangan eceran.
Kalau wartel, tidak memerlukan pembukuan yang kompleks, karena sebenarnya tanpa dicatat pun, kita dapat mengetahui berapa keuntungan bersih kita. Tinggal mengurangkan hasil rekapitulasi bulanan dengan jumlah tagihan dari Telkom dan biaya operasional lainnya (kalau ada).
Sedangkan untuk M-Kios, pembukuannya juga cukup sederhana. Yang penting setiap hari kita catat pemasukan dan pengeluaran, serta jumlah stok yang ada.
Dan, barang kelontong, karena jumlahnya dan jenisnya beragam, untuk melakukan pembukuan secara manual sangatlah sulit, sehingga usaha perdagangan barang kelontong yang saya jalankan mengalami kemunduran, karena barang selalu habis, kas habis (apalagi uang kas dipakai untuk keperluan sehari-hari sehingga tidak diketahui kemunduran itu, apakah karena arus kas memang menurun atau karena lebih banyak pengeluaran untuk keperluan rumah tangga dibandingkan dengan keuntungan bersih yang diperoleh). Sungguh sangat tidak profesional. Kalau usaha ini dilanjutkan tanpa pembukuan yang jelas, maka cepat atau lambat, usaha ini akan bangkrut, dan jatuh melarat, karena harta satu persatu melayang hanya untuk menambah modal.

Banyak sekali pedagang yang mengalami kebangkrutan karena tidak adanya pembukuan dan perhitungan yang mantap. Saya sarankan, kalau mendirikan usaha tanpa pembukuan yang jelas, LEBIH BAIK DIHENTIKAN!

Tapi, banyak orang mengatakan, membuat pembukuan usaha, apalagi barang kelontong sangatlah susah. YA, MEMANG BENAR. Kalau itu dilakukan secara manual.

SOLUSINYA?
Sekarang ini, sudah jamannya komputerisasi. Dengan adanya komputer, Segala macam pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Termasuk membuat pembukuan perdagangan dengan SOFTWARE PENJUALAN. Dan, software tersebut banyak sekali macamnya dan pembuatnya, yang pada intinya sama, bertujuan mencatat setiap transaksi perdagangan sehingga pada akhirnya kita dapat mengetahui keuntungan dari hasil usaha kita.
Dari segi harga, software ini beragam, mulai dari yang gratis (versi crack berbahasa Inggeris), 20 ribu (versi crack berbahasa Indonesia), hingga yang harganya jutaan rupiah. Nah, tinggal pilih sesuai dengan kebutuhan, jenis usaha dan tentunya sesuai dengan jumlah uang anda.

Kebetulan minggu lalu saya menemukan software murah tapi kualitasnya tidak murahan. Anda bisa mengunjungi situsnya di sini. Software ini bisa anda coba, dan tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak. Untuk usaha mini market yang sederhana bisa mencoba software ini. Bagi anda yang berada di kota Makassar dan sekitarnya, bisa juga membelinya lewat saya.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi teman-teman sekalian yang baru memulai bisnis perdagangan maupun jasa. Dengan adanya software penjualan, kita dapat mengetahui berapa penghasilan bersih kita, sehingga kita dapat melakukan manajemen yang lebih baik untuk bisa bersaing dengan kompetitor kita.

Thursday, February 19, 2009

Baku Mana Kata "Inggeris" atau "Inggris"?

Judul artikel ini saya angkat, karena terinspirasi oleh teguran seorang teman. Di depan outlet/toko kami, saya pasang pengumuman: Menerima Terjemahan: Inggeris-Indonesia, Indonesia-Inggeris. Katanya, "kenapa Ingg(e)ris pakai e? Mestinya tidak pakai e".

Karena tidak ingin malu, maka saya mencoba melakukan riset. Pertama-tama, saya ambil 3 buah hp Nokia. Kemudian masuk ke Menu Pesan-> Tulis pesan. Saya coba ketik kata "Inggeris" dan "Inggris" dengan mengaktifkan kamus T9 Bahasa Indonesia. Ternyata kedua kata tersebut dianggap baku. Ini berlaku di hp Nokia N70, 3660 dan 1200.
Kemudian saya mencoba menggunakan kamus Bahasa Melayu, ternyata kata "Inggeris" dianggap baku, sedangkan "Inggris" tidak ditemukan.
Lanjut, saya mencoba browsing di internet. Kedua kata tersebut sama dapat kita temukan.
Terakhir, saya punya kamus PD English-Indonesia, Pocket Dictionary untuk ponsel yang dikembangkan oleh TJ Mobile, justru kata "Inggris" merujuk ke kata "Inggeris". Apabila kita mengetikkan kata "Inggris" kemudian melihat terjemahannya, justru tertulis "See Inggeris". Artinya, kata "Inggeris" lebih baku.

Riset kecil-kecilan itu membuat saya menjadi puas dan merasa tidak pantas untuk ditertawakan dengan huruf e dalam kata Inggeris yang saya gunakan. Apalagi katanya, kok mau menerjemahkan, penulisan katanya saja sudah salah.

Menurut saya, kata "Inggeris" lebih dulu dimasukkan sebagai kata baku dalam Bahasa Indonesia.
Nah, bagaimana menurut teman-teman? Bagaimana pula menurut anda yang pakar Bahasa Indonesia? Mohon pencerahannya, agar kita semua ini tidak salah dalam pemakaian Bahasa Indonesia yang baku dan benar.

Saturday, February 14, 2009

Bacaan Al-Quran Sebagai Ringtone

Beberapa waktu yang lalu, Majelis Ulama Arab Saudi mengeluarkan fatwa yang melarang menggunakan bacaan Al-Quran sebagai Ringtone, dengan alasan, apabila telepon segera diangkat apabila berdering, maka arti dari ayat Al-Quran tersebut menjadi tidak lengkap, atau bahkan bisa berubah. Misalnya Ayat Qursy: Allahu Laa Ilaha... Apabila sampai pada bacaan itu diangkat, maka akan berubah artinya menjadi Allah tidak ada Tuhan.
Memang masuk akal sebenarnya. Belum lagi kalau handphonenya di bawa ke toilet dan tiba-tiba berdering. Ayat Al-Quran yang mestinya dibaca dalam keadaan suci atau diputar di Mesjid atau di rumah, ini justru didengar di dalam toilet.
Nah, kalau begitu, bagaimana kalau di dalam handphone kita ada aplikasi bacaan Al-Quran? Apakah tidak bisa dibawa masuk ke toilet? Apakah tidak sama dengan membawa kitab Al-Quran ke dalam toilet?

Sebenarnya, keinginan sebagian besar pengguna ponsel menjadikan bacaan Al-Quran sebagai ringtone, disamping sebagai identitas sebagai seorang muslim, bacaan Al-Quran lebih baik didengarkan dibandingkan dengan lagu-lagu disco misalnya. Dan, aplikasi ayat Al-Quran di instal di ponsel agar si empunya dapat membuka dan membaca Al-Quran kapanpun dan dimanapun berada tanpa harus repot-repot membawa Kitab Suci Al-Quran. Aplikasi bacaan Al-Quran hanya dalam genggaman.

Mungkin ada bagusnya juga bacaan Al-Quran dijadikan tone message saja, jadi bisa dibuka setelah bacaannya selesai. Dan, mungkin ada baiknya ponsel yang berisi aplikasi ayat Al-Quran tidak usah dibawa masuk ke toilet. Cuma masalahnya, bagaimana kalau kita sementara ke luar rumah sendirian dan tidak ada teman buat menitipkan ponsel? Di Mall misalnya?

Nah, bagaimana menurut teman sekalian?

Tuesday, February 03, 2009

Pemenang The BOBs 2008: Media Ide

(Sumber Foto: The BOBs)
Mungkin masih ingat beberapa bulan yang lalu, Deutsche Welle mengadakan ajang kompetisi blog internasional yang diikuti oleh lebih 8000 blog dari seluruh dunia, termasuk Indonesia yang merupakan Bahasa yang baru diperlombakan dalam ajang bergengsi ini.
Saya, dalam ajang tersebut ikut juga meramaikan untuk seksi Bahasa Indonesia, meskipun tidak masuk dalam nominasi 10 besar. Ya, sekedar turut meramaikan, agar tahun depan Bahasa Indonesia tetap dimasukkan dalam salah satu kategori lomba. Karena kalau kurang yang ikut, kemungkinan besar tahun depan (2009) kemungkinan tidak ada blog berbahasa Indonesia yang diikutkan dalam lomba.

Pada saat hasil nominasi 10 besar diumumkan,

saya melakukan blog walking ke semua blog yang menjadi nominator, dan saya berkomentar bahwa jika salah satu blog tersebut jadi jawara, maka saya akan mereviewnya.

Dan, setelah diumumkan, maka yang keluar jadi jawara ialah Media ide.
www.media-ide.com. Media ide berisi topik beragam, mulai dari informasi, pengetahuan, berita, sampai opini mengenai tema terbaru dalam dunia interaktif di Indonesia.

Sebenarnya, tidak ada yang terlalu istimewa bagi saya di blog ini, bahkan ada beberapa blog yang topik-topiknya juga membahas tema yang hampir sama.
Tapi, juri memang lebih jeli tentunya dibanding dengan mata saya. Saya tidak tahu, keistimewaan apa yang dimiliki oleh blog ini sehingga menjadi jawara.
Kalau kita lihat dari segi konten, memang isinya cukup menarik, begitu juga desain templatenya. Tapi, kesembilan nominator lainnya isi dan tampilan blog mereka juga bagus-bagus.

Yang jelas, Media Idelah Sang Juara di Kompetisi The BOBs 2008. Blog ini menjadi salah satu referensi bagi pengunjung sekalian.