Minyak Gosok cap Tawon Asli

Minyak Gosok Cap Tawon adalah produk obat-obatan yang wajib dimiliki oleh keluarga. Minyak Gosok cap Tawon diproduksi oleh PT. Tawon Jaya Makassar sejak tahun 1912 di Makassar.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, July 26, 2010

Nasi Putih Makanan Tidak Sehat?

Mengkonsumsi nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun Peneliti dari Universitas Harvard menemukan bahwa mengkonsumsi nasi putih sangat tidak sehat untuk para penderita diabetes. Lalu, makanan apa yang bisa menggantikan nasi putih?

Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, peneliti menyatakan bahwa beras merah bisa menggantikan nasi putih, bahkan menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen.

Mengganti nasi putih dengan beras merah merupakan salah satu cara terbaik menekan peningkatan gula darah. Alasannya, nasi halus atau putih bisa meningkatan kadar gula darah Anda.

Studi ini dilakukan di AS yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa porsi makan 150 gram beras putih lebih dari lima kali seminggu meningkatkan risiko diabetes sebesar 17 persen dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya satu porsi nasi dalam sebulan.

Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa
beras merah kaya serat yang bisa digunakan untuk diet. Penggilingan beras coklat menghapus sebagian besar serat tersebut, sehingga kadar glukosa darah lebih tinggi.

Beras putih lebih sehat daripada beras putih dilihat dari konten serat dan nutrisi. Bran atau bekatul dari gabah mengandung vitamin B, mineral, serat, asam folat, juga kaya kalium, seng, tembaga, dan yodium. Selain itu beras pecah kulit memiliki rasa kacang ringan.

Jadi pecinta nasi putih harus beralih ke beras merah dan biji-bijian lainnya. Para peneliti merekomendasikan mereka yang suka makan banyak nasi putih untuk menggantinya dengan beras merah.

sumber

Saturday, July 24, 2010

Penggunaaan Susu Formula Bayi di Rumah Sakit akan Dibatasi

Tahun ini pemerintah menargetkan pembatasan pemakaian susu formula bagi bayi di rumah sakit yang akan dituangkan dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Pembatasan Susu Formula. Aturan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemberian air susu ibu (ASI) ekslusif bayi. "ASI ekslusif digunakan terutama untuk bayi usia 0-6 bulan," ujar Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Binkesmas Kemenkes), Budihardja Singgih, di Jakarta, Jumat (23/7).

Dengan pemberian ASI ekslusif, dapat menurunkan tingkat kematian bayi (AKB) hingga 22 persen. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKB di Indonesia sebesar 44 per 1.000 kelahiran hidup. Pemerintah menargetkan penurunan AKB pada 2015 hingga 36 per 1.000 kelahiran hidup.

Pemberian susu formula pada bayi, rentan akan
bakteri. Apalagi masyarakat lebih memilih cara praktis yang ujung-ujungnya tidak terlalu memperhatikan kehigienisan susu formula yang diberikan pada bayi.

Sumbangsih aturan ini dirasa sangat besar. Pada 2007, hampir 20 bayi meninggal per 1.000 kelahiran hidup pada usia di bawah enam bulan. Oleh karena itu, pemberian ASI ekslusif memberi dampak signifikan terhadap target AKB.

Formulasi RPP pembatasan susu formula tersebut saat ini masih digodok di internal Kemenkes. Budihardja menargetkan, pembahasan RPP tersebut rampung pada akhir tahun ini. Terlebih saat ini sudah ada payung hukum mengenai pembatasan tersebut, yakni UU no 36/2009 tentang kesehatan.

Pihaknya juga telah melakukan sosialisasi RPP ini ke perusahaan-perusahaan susu formula. Terlebih kepada rumah-rumah sakit di daerah. "Rumah sakit tidak boleh mengiklankan susu formula," katanya.

Semoga program ini bermanfaat bagi kita.

sumber

Thursday, July 22, 2010

Menghadapi Anak Yang Sering Bicara Kasar

Balita merupakan usia emas seorang anak. Pada usia ini, si kecil mudah menyerap informasi, karena kemampuan belajar dan daya tangkapnya yang masih sensitif.

Akibatnya, jika si kecil mendengar hal positif maupun negatif, dia akan mudah menirunya. Yang jadi masalah, bagaimana bila buah hati jadi sering berkata kasar atau mengumpat?

Berikut ini beberapa tips untuk ibu cara menangani balita yang mulai sering mengumpat:

1. Jauhkan anak dari aktivitasnya saat ia mengumpat. Misalnya, ketika sang anak sedang bermain sendiri atau bersama teman-temannya. Ibu perlu perhatian penuh pada si kecil tanpa memberi kesan menghakimi di depan publik bahwa sang anak melakukan kesalahan.

2. Mintalah anak untuk mengulangi kata-kata (umpatan) yang diucapkannya dalam bentuk kalimat tanya, sehingga ibu bisa mendengar dengan jelas kata yang dimaksud. Bisa jadi, kata-kata itu bukan umpatan namun hanya terdengar seperti mengumpat. Jika ini terjadi, jangan lakukan apa-apa, apalagi berkata “Ooh, Mama kira ade bicara...,” karena hal itu bisa mengenalkan anak kepada kata umpatan tersebut.

3.Jika anak benar-benar mengumpat atau berkata kasar, jangan memarahi dan berteriak kepadanya. Tidak perlu memberi hukuman karena kata umpatan itu merupakan kali pertama sang anak dan ibu harus mampu menanganinya dengan baik.

4. Genggam tangan sang anak,
tatap matanya, dan katakan dengan suara lembut bahwa kata yang diucapkannya bukan kata yang baik dan tidak pantas diucapkan di rumah. Ingatlah untuk selalu menggunakan nada bicara yang bersahabat tanpa menunjukkan kemarahan.

5. Saat si kecil mengerti bahwa yang diucapkannya salah, beri anak pelukan dan katakan, itu bukan kesalahannya karena ia tidak tahu bahwa mengumpat adalah sesuatu yang buruk. Kemudian, biarkan anak kembali pada aktivitasnya.

6. Jika umpatan ini adalah kali kedua, katakan kepada anak dengan nada suara agak tegas, bahwa ia tidak boleh menggunakan kata itu di dalam rumah. Katakan, jika si anak mengulanginya lagi maka ibu akan memberi hukuman karena kalimat itu tidak pantas diucapkan.

7. Jika umpatan terjadi selama tiga kali, ibu harus melakukan aksi yang lebih keras dan disiplin karena anak sudah mengetahui buruknya kata mengumpat, namun tetap melakukannya. Jangan mengurungkan pemberian hukuman. Bersikap tegas dan hentikan umpatan tersebut sebelum menjadi kebiasaan buruk bagi anak.

Semoga tips ini bermanfaat bagi anda, terutama saya.

sumber

Thursday, July 15, 2010

Mengajarkan Anak Bagaimana Menghargai Makanan

Tanpa kita ajari pun, sebetulnya nanti anak kita juga akan tahu kalau membuang-buang makanan itu bukanlah tindakan yang terpuji. Pasti, sekolah, buku bacaan, lingkungan atau akal sehatnya akan mengajarkan hal itu.

Tapi, seperti kita tahu, sebagian prilaku anak itu dibentuk dari pembiasaan, terutama yang terkait dengan nilai dan motif. Karena itu, membiasakan anak untuk menghargai makanan pun perlu kita latih dari sejak balita.

Tanpa pembiasaan dari kecil, walaupun nanti dia tahu, namun motifnya untuk menjalankan apa yang diketahuinya tidak kuat sehingga tidak dilakukan. Ini berlaku untuk nilai-nilai lain, seperti tanggungjawab, kejujuran, kebersihan, dan seterusnya.

Apa sasaran kita mengajarkan anak untuk menghargai makanan? Sebetulnya, jika dilihat dari sisi pengasuhan, sasarannya bukan semata soal makanan, tetapi perlu kita perluas dan dikaitkan dengan cara berpikir.

Cara berpikir akan menentukan hidupnya nanti. Misalnya saja
kita kaitkan dengan kemubaziran, ketuntasan, atau menghargai perjuangan kita. Jika kita biasakan dia dengan cara berpikir yang mubazir (berlebihan), cara seperti itu akan dia terapkan untuk hal lain.

Begitu juga dengan ketuntasan. Dari bagaimana dia makan, dapat kita ajarkan tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas sampai tuntas. Atau juga dapat kita ajarkan bagaimana menghargai tenaga orang lain. Seringkali, anak kita minta makanan yang macam-macam, tapi setelah dibuat dengan perjuangan, ternyata tak dimakan olehnya.

Walaupun kejadian seperti di atas sangat umum dilakukan anak-anak balita, tetapi setidaknya jangan biarkan hal itu menjadi kebiasaan. Lebih-lebih kita menganggapnya itu bukan sesuatu yang perlu kita luruskan.

Memang, sikap anak yang kurang menghargai makanan itu perlu dibaca dari berbagai sisi, alias jangan selalu menyalahkan dia. Barangkali kita yang perlu mengoreksi diri. Misalnya, kita tidak menjelaskan apa manfaat makanan tertentu baginya.

Padahal, edukasi itu sangat dibutuhkan oleh mereka. Atau mungkin kita kurang menyajikan makanan dengan menarik. Anak kita terkadang butuh sensasi baru, misalnya membentuk nasi seperti binatang, menaruh minuman di cangkir yang warnya menarik, dan seterusnya. Bagi anak kita, sensasi itu punya arti.

Selain membutuhkan edukasi dan sensasi, variasi pun penting. Untuk memperkaya variasi, kita bisa mengajak anak melihat berbagai menu di majalah atau dimana saja yang membangkitkan daya tariknya. Semoga bermanfaat.

sumber

Saturday, July 03, 2010

Waspadai Selang Tabung Gas Anda!

Hampir sebagian besar kasus ledakan tabung gas 3 kg adalah akibat dari penggunaan selang tabung yang bocor. Oleh karena itu, waspadai selang tabung gas Anda.

Sekretaris PT Pertamina Toharso mengatakan, masa penggunaan selang tabung gas yang rutin dipakai biasanya satu tahun. Paling lama dua tahun jika jarang dipakai. Oleh karena itu, selang yang sudah "berumur" lebih baik segera ditukar. Namun ingat, belilah selang dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Nanti kami rapat, akan dibicarakan mekanisme pembelian selang SNI yang diatur departemen terkait," tutur Toharso seusai menyampaikan santunan kepada korban meninggal ledakan tabung gas 3 kg di kawasan Cilandak Barat, Jumat (2/7/2010).

Pembicaraan sudah berlangsung antara Satgas Elpiji, Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral, Pertamina, Polri, dan sejumlah kementerian terkait. Namun, Toharso mengatakan belum ada kesepakatan soal standar harga pabrik, outlet yang menyediakannya, dan jumlah yang akan dilepas. "Yang kita sepakati harus ada jaminan selang yang disediakan, proven siapa yang dagang dan beli. Jadi tidak simpang siur," tambahnya.

Toharso mengatakan, pengaturan ini muncul karena kontrol memang tidak efektif jika diserahkan kepada masyarakat. Selama ini, kontrol diserahkan kepada pasar dan tidak di Pertamina karena Pertamina tidak memiliki kewenangannya. Pertamina hanya menggalakkan sosialisasi. "Barang teknologi kan tidak semuanya reliable. Masyarakat nanti akan lebih pintar kalau ada sosialisasi yang baik," tandasnya.

sumber

Friday, July 02, 2010

Ten Essential SEO Content Writing Tips

Writing is as much as an art form as it is a skill, but that doesn't mean that you can't write content that is powerful and helps to improve your company's ranking with the major search engines. There are certain elements which can help your website content, blog posts, articles submitted to online directories and other online content increase your rankings and move your business forward. Here are ten things to look for:

1. Content Matters: No matter what you write, keep in mind that it has the potential to reach a large audience and be beneficial to your company beyond any SEO benefits. Blogs, articles and on-site content are a chance to link your company to useful, interesting information about your industry. Well-written copy about intriguing topics is also more likely to be linked and shared by outsiders -- increasing your page rank as well.

2. Write Compelling Headings: The titles of your articles and webpages are important -- they are among the first things that can grab the reader's attention. Instead of using a boring, generic heading, make sure that your heading is interesting while clearly explaining the content. Working a keyword into the heading is also a good idea.

3. Stay on Topic: It's easy to write around a topic and begin drifting into tangents that are unrelated to your topic. Keep in mind that this is business writing and not a personal blog! While it's OK to have some personality in your writing, your focus should always be on the topic you are writing about.

4. Ideal Keyword Length and Density: For website content and off-site articles for directory submission, content could be 300 to 1,000 words in length. The length of your article will largely be determined by the number of keywords you are using: you should use a keyword for every 50 to 100 words of content.

5. Don't Stack Keywords: Some people cram all of their articles' keywords into one section at the beginning of the article - often as part of a list. This looks unprofessional since all of your linked keywords will be running together on the page. Spread your keywords evenly throughout the article so they look more organic.

6. Add Keywords to the Bio:
Whether you are writing a story for a magazine or submitting an article to an online directory, there will be an opportunity for you to add your biographical information. This is valuable real estate and another chance for optimization. Make sure that you include one keyword in your bio.

7. Write and Tag Hierarchically: Using the appropriate tags for your content will show Google and other search engines that it is professional and well-structured, leading to higher placements. Make sure you use the h1 tag for titles and the h2 tag for subheadings, etc. You should also apply this concept to your writing, putting the most compelling information up front.

8. Use META Descriptions: Making sure that your articles have META descriptions -- 150 character descriptions of the content -- that have keywords included. Including META descriptions is a great way to get Google to recognize your content and give it greater value.

9. Write Original Content: Search engines will punish sites that publish duplicate content that already exists online. Make sure that your content is fresh and original instead of just "copying and pasting" content from existing sources.

10. Choose Relevant Images: Having eye-catching images that are relevant to your content will grab the reader's attention. You can use Creative Commons search tools like the one found at http://www.bad-neighborhood.com/creative-commons-image-search.htm to find intriguing images that are free to use without risking copyright infringement.

Source