Monday, January 18, 2010

Manfaat Cuci Tangan

Kita sering lupa betapa pentingnya cuci tangan. Sebetulnya di balik kebiasaan cuci tangan tersimpan banyak manfaatnya, seperti dapat terhindar dari penyakit. Lalu bagaimana kalau kita cuci tangan memakai tisu basah khusus cuci tangan saja?

Aturan medis menganjurkan, cuci tangan tak cukup sekadar basah dan terlihat bersih saja. Tangan harus higienis hingga tidak ditemukan lagi bibit penyakit di permukaan kulit tangan, seperti saat akan mempersiapkan bedah diruang operasi. Untuk bisa sempurna begitu perlu teknik cuci tangan yang benar.

Sejak kecil anak perlu ditanamkan kebiasaan cuci tangan yang benar. Bila terbiasa tangannya bersih, ia akan merasa risih bila kotor, basah, atau lengket. Kalau telanjur tak terbentuk kebiasaan cuci tangan akan lebih sukar mengubahnya setelah dewasa.

Prinsipnya meniadakan bibit penyakit
Inti dari tujuan cuci tangan secara medis yaitu meniadakan bibit penyakit dari permukaan kulit tangan. Selain secara mekanis, yakni membasahkan dengan air bersih mengalir, juga diperlukan peniadaan bibit penyakit secara kimiawi, yaitu mellaui sabun cuci tangan. Gabungan mekanis dan kimiawi dalam proses cuci tangan yang dinilai sempurna.

Namun itu saja belum sempurna, karena

idealnya diperlukan teknik mencuci tangan agar tak ada bagian kulit tangan yang terlewat pada saat proses cuci tangan. Mengapa? Karena dari hasil riset pada saat orang mencuci tangan, ada bagian-bagian kulit tangan yang sering luput dari proses cuci tangan. Di antaranya bawah kuku, sela jemari, pangkal jempol, dan punggung tangan. Apa pun teknik dan cara cuci tangan yang dipilih, prinsipnya tidak boleh ada bagian kulit tangan yang luput dari proses meniadakan bibit penyakit.

Idealnya, cuci tangan harus di bawah air mengalir, dengan sabun yang mengandung bahan pembunuh bibit penyakit (antisepsis), serta melakukannya dengan teknik yang benar. Bukti bahwa cuci tangan tidak tepat dan tidak benar, bila permukaan kulit tangan dilihat dibawah pemeriksaan ultraviolet, ditemukan ada bagian kulit yang masih ada bibit penyakitnya.

Tangan sebagai pusat kontak bibit penyakit
Betul. Tangan kita pusat berlabuh berbagai bibit penyakit yang datang dari mana-mana. Mulai dari saat bersalaman, memegang pintu kamar kecil, menyentuh barang berkuman, sehabis membasuh, serta menyentuh segala sesuatu yang banyak disentuh khalayak umum. Termasuk sehabis memegang uang.

Tangan yang kelihatan bersih saja, belum cukup kalau tujuannya agar tercegah dari penyakit infeksi (water-borne diseases). Dengan penularan bibit penyakit dari tangan ke mulut (fecal-oral), bibit penyakit dapat memasuki tubuh. Maka betapa penting membebaskan kulit tangan dari aneka jenis bibit penyakit.

Terobosan instan
Kehidupan makin mengejar kepraktisan dan cara yang lebih instan. Ketika di berbagai tempat orang membutuhkan cara paling jitu dan ringkas, bagaimana mobilisasi manusia yang tinggi masih tetap bisa melaksanakan proses higienisasi untuk kedua tangannya. Saat air bersih yang dibutuhkan tidak ada, dan sabun tidak praktis dibawa ke mana-mana, tisu khusus cuci tangan jalan keluarnya.

Lalu apakah memadai cuci tangan memakai tisu khusus? Tentu saja, paling ideal masih dengan air bersih mengalir, dan sabun. Namun kekurangan pilihan yang paling ideal itu, tidak senantiasa tersedia di mana saja dibutuhkan. Maka disinilah peran tisu basah khusus cuci tangan memberikan kelebihannya. Dengan tisu khusus ini cuci tangan dapat dilakukan kapan saja, dimana saja dan dapat menekan jumlah bibit penyakit dari kulit tangan.

Kaidah mekanis dan kimiawi pada proses cuci tangan dengan tisu sebetulnya masih terpenuhi. Yakni ketika masih memungkinkan menggosok dan menyeka kulit tangan selama memakai tisu. Dan bibit penyakit yang mati karena kandungan kimiawi yang terkandung dalam tisu, terpenuhi pula. Tinggal bagaimana teknik menyekanya, apakah dilakukan terhadap seluruh permukaan kulit tangan. Apakah kemudian mengulang membersihkannya dengan tisu yang baru.

Selama menyekanya sistematis pada seluruh permukaan kulit tangan, dan kandungan kimiawi yang terkandung dalamnya dapat membunuh bibit penyakit, tisu cuci tangan sementara (darurat) bisa menggantikan cuci tangan konvensional.

Orang sekarang membutuhkan cara praktis dan instan semacam itu, daripada tidak sama sekali. Hal yang lebih penting apakah kita telah memakai tisu cuci tangan dengan cara yang betul. Yakni untuk membebaskan tangan dari berbagai bibit penyakit.
Semoga artikel ini bermanfaat.

sumber

0 comments: