Monday, July 20, 2009

My First Online Experience

Dalam rangka ulang tahun ke-11 detikcom, pada kesempatan ini, saya ingin menuliskan pengalaman online pertama saya, yaitu membuat email.
Waktu itu, 9 Februari 2001, saya sementara merapikan surat-surat, saya dipanggil oleh ibu kost "Sum, ada telponmu dari Jepang?". Tanpa bertanya, saya langsung turun ke lantai dasar kost-kostan dimana pesawat telepon disimpan. Saya pikir, mungkin ini telepon dari teman kost yang diterima magang di Jepang, kebetulan ada 3 teman kost saya yang diterima magang ke Jepang.
"Halo, saya

Yoshimura, dari Radio Jepang,..... Radio Jepang membuka lowongan staf pemantau program, apakah Bapak Summase berminat?". Dengan senang hati saya katakan "ya!", kebetulan sekali sejak tamat kuliah saya belum dapat pekerjaan, kecuali pernah menjadi guru honor pada sebuah sekolah swasta.
Saya pun ditanya beberapa hal, dan yang membuat saya bingung sejenak ketika ditanya "apakah Bapak punya email?". Saya teringat pesan teman saya yang sudah bekerja di perusahaan, katanya, kalau ditanya dalam suatu wawancara kerja, jangan katakan "tidak bisa" atau "tidak ada", nanti kalau diterima baru dipelajari atau diusahakan apa yang perlu anda miliki yang menunjang pekerjaan anda. Teringat pesan itu, saya pun menjawab, "ya, saya punya email", padahal saya betul-betul awam tentang email.
Sayapun disuruh menunggu informasi lebih lanjut, apakah saya jadi ditunjuk sebagai monitor Radio Jepang atau tidak.
Usai terima telepon, saya pun bertanya kepada teman-teman penghuni kost, apakah ada yang tahu membuat email dan apakah dibayar, ternyata tak satupun teman kost yang tahu membuat email. Itupun, ada teman yang mengatakan bahwa email itu tidak gratis, dan mungkin biaya langganan per bulan sekitar dua jutaan. Mendengar hal itu, saya sempat down. Saya pikir, berapa sih gaji saya sebagai monitor Radio Jepang? Apakah gaji saya tidak habis hanya untuk membayar langganan email?
Tapi saya tak boleh menyerah, saya menghubungi satu per satu teman kuliah dulu. Untung ada seorang teman, Pak Udin namanya, yang tahu bagaimana caranya membuat email, dan yang membuat saya senang ialah teman saya mengatakan, email itu gratis.
Sayapun membuat janji untuk ke warnet bersama pada suatu malam untuk belajar membuat email.

Malam itu, saya lupa malam apa, yang jelas menjelang hari Valentine, saya dan teman saya pun berangkat mencari warnet.
Kami menemukan warnet di Jl. Kumala. Di situlah saya belajar membuat email, bagaimana caranya mendaftar/membuat akun baru, kalau tak salah dulu saya mendaftar email di lovemail. Sayangnya, akses internet di tempat itu putus-putus. Sudah jam 23.00 WITA, email yang sudah didaftarkan belum juga bisa diakses. Akhirnya, kami pun mencari warnet lain. Siapa tahu ada yang lebih cepat. Kamipun menemukan sebuah warnet lagi di Jl. Sultan Alauddin, dan ternyata sama. Akses lambat, dan email sayapun tak bisa dibuka. Akhirnya kami pulang sekitar jam 01.00 WITA.

Keesokan harinya, saya nekat berangkat ke warnet sendiri. Saya pikir, saya kan mengerti Bahasa Inggris, pasti saya bisa belajar sendiri. Saya menuju ke sebuah warnet lain yang juga berada di Jl. Sultan Alauddin. Di warnet, saya jadi bingung, kok tampilan layar komputernya tidak sama di kedua warnet yang saya datangi semalam? Semalam, begitu menggerakkan mouse, tampilan komputernya langsung masuk ke halaman untuk mengakses internet. Saya tidak tahu, kalau semalam itu internetnya tidak menggunakan billing, dan begitu orang selesai menggunakan internet, windownya dibiarkan begitu saja, tidak ditutup, sehingga kami masuk langsung mengetikkan alamat webnya, jadilah berinternet.
Yang lebih membingungkan saya, begitu saya mengaktifkan billing, tidak ada program internet yang aktif, hanya halaman wall paper saja. Mau bertanya, malu, masa setua ini tidak tahu internet? Saya mencoba membuka semua program yang ada di komputer itu, sejam sudah, keringat dingin pun bercucuran di ruangan ber-AC yang dingin, namun program untuk berinternet itupun belum saya temukan. Akhirnya, saya menemukan simbol "e" berwarna biru di desktop. Saya klik, dan.... Wah ketemulah halaman yang saya cari. Saya pun mengetikkan "www.lovemail.com" di Address bar, dan tak lama kemudian keluarlah halaman lovemail. Saya masukkan username dan password, maka keluarlah halaman akun email saya. Meskipun saya belum belajar bagaimana mengirim dan membaca email, tapi dengan sedikit pengetahuan bahasa Inggris, saya mencoba belajar sendiri. Ya, sistem coba-coba. Saya membuat akun lagi di Yahoo., kemudian saya mencoba mengirim email ke alamat email saya yang lain, hingga saya mengetahui bagaimana cara membuka dan mengirim email. Sayangnya, lovemail sekarang sudah tidak ada, dan akun saya di yahoo.com tidak saya gunakan lagi, saya sekarang lebih suka yahoo.co.id karena bisa diakses di handphone dengan POP3.
Itulah pengalaman pertama saya online, yaitu membuat email. Kuncinya, semua bisa, asalkan kita berani mencoba.

Untuk detikcom, Selamat Ulang Tahun yang ke-11.

Tag: ulang tahun ke-11 detikcom

8 comments:

hehuee......
saya dulu pertama kali kenal internet gara2 kursus html. sempat bloon jg apa itu IE, hahahaaa...

Eh...eh brarti sekarang kerja di Jepang atau...?
btw, mampir juga di mari yah:

http://heartxplorer.blogspot.com/2009/07/internet-doraemon-dan-gunung-brojo.html

@zee: Mendingan Mbak, saya itu baru 1-2 tahun ini belajar html. Kenal internet langsung belajar html.
@just_heri: Haaa..ini dulu yang tidak bisa bikin saya tidur selama 2 bulan belajar Bahasa Inggris dan Nihongo, kirain mau dibawa ke Jepang, ternyata setelah surat pemberitahuan datang, baru tahu kalau monitor atau pemantau Radio Jepang itu kerjanya cuma di rumah. dengar radio, trus bikin komentar.....

seru euy... mudah-mudahan beruntung...

aku juga ikutan loh :)

Ippen: Thanks komentar dan dukungannya. Semoga kita sama-sama dapat bagian ya

sama-sama nubi kalee pertama kenal internet itu

sama-sama nubi gan waktu pertamax ntu :D

Bacayuk: Saya kira semua begitu