Memilih Paket Internet: Indosat IM2 Broom Classic

Setelah sekian lama membandingkan dan memilih-milih paket internet yang pas buat kantong saya, akhirnya saya memilih 2 macam, salah satunya paket internet Broom Classic dari Indosat IM2. Ini merupakan paket internet dengan menggunakan kuota bandwitch. Dengan voucher senilai minimal Rp. 10.000 dengan kuota 20MB masa aktif 7 hari, sampai voucher Rp. 150.000 dengan kuota 200MB masa aktif 60 hari. Sedangkan masa tenggangnya (masa isi ulang) 180 hari. Setahu saya, IM2 Broom merupakan satu-satunya paket internet prabayar yang tidak bikin kita khawatir dompet terkuras karena keasyikan internet. Itulah sebabnya saya memilih IM2 Broom dibanding paket internet yang lain.
IM2 Broom Classic ini sudah saya coba di tempat tinggal saya,

namun laporannya masih tercoverage 3G, bukan HSDPA. Kecepatannya, ya lumayan, meskipun masih lebih cepat di Warnet yang biasa saya tempati akses internet dengan menggunakan Speedy Office berkecepatan 1 mbps. Ya, masih lebih cepat asalkan tidak ada yang melakukan aktifitas download.

Jadi, apa kelebihan IM2 Broom Classic dibandingkan dengan paket internet yang lain?
- Dibandingkan dengan Speedy, Speedy hanya bisa dipakai di rumah, sedangkan IM2 Broom Classic bisa digunakan di mana saja asal tercoverage 3,5G (HSDPA), 3G (UMTS), EDGE, GPRS, CDMA, Hotspot maupun Dialup.
- Dibanding dengan Telkomsel Flash, untuk layanan Telkomsel Flash Unlimited, harus berlangganan kartu Halo (pasca bayar) dulu, menggunakan layanan pasca bayar bisa menguras isi dompet jika kita malas mengecek pemakaian, Sedangkan Broom Classic, anda melakukan koneksi internet sesuai dengan nominal voucher anda. Habis isi vouchernya, putus sendiri.

Teman-teman yang masih punya perbandingan sendiri dengan paket internet yang lain, silahkan tambahkan di kotak komentar.

Nah, menurut saya, kekurangan IM2 Broom Classic ini ialah:
Dibandingkan dengan Speedy, Speedy lebih cepat dan lebih murah. Untuk Speedy Personal Rp. 200 ribu + PPN 10%, kuota bandwitchnya 1GB, itu sama dengan 2x lipat lebih murah dibandingkan dengan IM2 Broom Classic. Berdasarkan pengalaman saya, hanya surfing saja, belum download, perjamnya saya menghabiskan kuota 20MB, berarti dengan nominal voucher yang sama Rp. 220 ribu, untuk Speedy, saya bisa gunakan selama 50 jam (surfing saja), sedangkan IM2 Broom Classic hanya bisa saya gunakan selama 22 jam saja. Kalau dihitung perjam berdasarkan pengalaman saya, maka tarif Speedy sekitar Rp. 4.400/jam, sedangkan IM2 Broom Rp. 11.000/jam. Bukankah itu mahal?

Lalu, mengapa saya memilih IM2 Broom Classic? Alasannya, IM2 Broom Classic akan saya gunakan untuk mendownload file sederhana dengan cepat jika saya lagi di luar rumah. Meskipun sebenarnya kalau di luar rumah saya bisa pakai warnet yang jauh lebih murah, meskipun di warnet seperti langganan saya kadang lemot juga kalau ada yang melakukan aktifitas download, dan sebagian besar warnet di Makassar ini memang kecepatan aksesnya lambat.

Sebenarnya, jika ada paket layanan internet prabayar yang mobile dan lebih murah dengan kecepatan sama atau lebih cepat dibanding dengan IM2 Broom Classic ini, saya JANJI akan membuang kartu USIM IM2 Broom Classic saya ini.

UPDATE tanggal 25 November 2008:

Saya baru saja menggunakan IM2 Broom Classic di Batu-Batu Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, koneksi menggunakan GPRS Indosat dengan kecepatan 53 kbps. Saya coba adu dengan Nokia N-70 saya dengan browser Opera Mini menggunakan kartu Simpati Telkomsel, ternyata untuk akses dengan sinyal GPRS ini, lebih cepat dengan menggunakan kartu Simpati saya.

Bagaimana menurut teman-teman? Silahkan komentar.