Monday, October 13, 2008

Selamatkan Terumbu Karang

Tahun 2008 ini merupakan tahun terumbu karang internasional (International Year Of The Reef/IYOR) yang ditetapkan oleh International Coral Reef Initiative (ICRI), yang merupakan kampanye global untuk menyelamatkan terumbu karang. Untuk mendukung kampanye itu, mari kita kembali mengenal terumbu karang, manfaat serta masa depannya.



Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang memiliki struktur tubuh yang terdiri dari kalsium dan karbon, yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae, bentuknya menyerupai batu dan mempunyai warna yang beraneka ragam, menghasilkan zat kapur, hidup di laut dangkal dan hangat (21-30 derajat Celcius), dan hidup dari memakan mikro organisme laut. Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan pantai.

Manfaat terumbu karang:
- Terumbu karang melakukan fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang berguna bagi kehidupan hewan karang, sebaliknya hewan karang memberikan perlindungan bagi zooxanthellae ini, sehingga terbentuk ekosistem yang saling membutuhkan antara ribuan makhluk laut.
- Tempat hidup 25% habitat laut, termasuk hewan-hewan laut yang menjadi kebutuhan bagi manusia, seperti ikan-ikan, kepiting, udang dan masih banyak hasil-hasil laut lain (menjadi sumber makanan dan mata pencaharian). Selain sebagai sumber makanan dan mata pencaharian, hasil-hasil laut ini dapat menjadi komoditi eksport sehingga menambah devisa negara.
- Melindungi pantai dari pengikisan oleh air laut (abrasi), menahan gelombang laut agar tidak merusak ekosistem pantai (sama fungsinya dengan hutan bakau dan padang lamun),
- Dari segi keindahannya, menjadi obyek wisata bahari, sehingga dapat menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara, sehingga dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar dan juga devisa negara.
- Untuk bidang pendidikan, sebagai obyek penelitian.

Indonesia dikelilingi oleh laut, termasuk juga Sulawesi Selatan. Bukankah nenek moyang kita pelaut ulung yang terkenal dengan Phinisi-nya? Indonesia memiliki terumbu karang terluas di seluruh dunia yaitu 1/8 dari terumbu karang dunia. Dari terumbu karang Indonesia yang kurang lebih 60.000 km persegi luasnya (Wikipedia) dengan lebih dari 354 jenis karang, SAYANGNYA, tidak sampai 10% dalam kondisi baik.

Walaupun sebenarnya karang kelihatan sangat kokoh, namun ia sangatlah peka, sensitif, rapuh dan mudah hancur oleh perubahan lingkungan di sekitarnya, misalnya oleh sinar ultra violet, perubahan suhu yang sangat drastis dalam waktu singkat akibat pemanasan global. Kondisi lingkungan yang buruk akan menyebabkan terumbu karang menjadi stress dan terserang penyakit white syndrome (berubah menjadi putih, dan kemudian akan mati). Belum lagi tindakan manusia yang sengaja melakukan pengrusakan, pengeboman oleh nelayan untuk mendapatkan ikan/hasil laut, dan polusi/pencemaran air laut baik dari limbah rumah tangga, sampai pada limbah Rumah Sakit dan industri. Air laut yang tercemar dan keruh, juga menyebabkan sinar matahari yang dibutuhkan untuk fotosintesis terhalang untuk menembus air laut. Semua itu makin memperparah kondisi terumbu karang, khususnya di Indonesia, dan di seluruh dunia.
Apabila terumbu karang ini rusak, maka ekosistem laut akan labil, lebih 3000 species makhluk hidup yang terdapat dalam habitat terumbu karang (khusus untuk di Asia Tenggara saja) juga ikut terancam. Padahal, terumbu karang butuh waktu berjuta tahun untuk tumbuh menjadi utuh dan indah.

Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk melindungi terumbu karang, yaitu menetapkan kawasan konservasi laut, pengelolaan wilayah pesisir dengan baik, tidak melakukan pengrusakan dan pengeboman di laut (terutama bagi nelayan), pembuangan dan pengolahan limbah rumah tangga dan industri dengan baik. Semua itu akan membantu menyelamatkan terumbu karang.

Merupakan kabar gembira, karena sebuah perusahaan baja Jepang menciptakan blok-blok untuk pengembangbiakan terumbu karang menggunakan residu produksi baja, uji coba telah dilakukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa blok-blok baru ini meningkatkan 2x lipat proses pengakaran terumbu karang dibandingkan bila menggunakan kerangka konvensional. Semoga teknologi ini akan segera dapat dikembangkan dan dapat juga direalisasikan di Indonesia.

"Mari kita dukung kampanye penyelamatan terumbu karang. Menyelamatkan terumbu karang berarti menyelamatkan ekosistem laut".

4 comments:

Anymous :
Disitulah letak intinya bahwa terumbu karang yang dirusak dalam sekejap atau beberapa tahun saja memerlukan waktu sekian ratus tahun lagi untuk menumbuhkannya kembali.

Masa waktu ratusan tahun mendatang bukanlah masa waktunya manusia atau penduduk yang hidup saat ini, karena sudah tentu penduduk yang hidup saat ini sudah meninggal semuanya, yang mana usia manusia tidak akan mencapai ratusan tahun.

Mungkin disinilah yang perlu disadari,,, terutama bagi masyarakat yang kehidupannya dan tempat tinggalnya selalu berhubungan dengan pantai.

Anonymous: Terima kasih komentarnya. Sayang sekali anda tidak mencantumkan nama sehingga teman-teman tidak mengenal anda

selamatkan terumbu karang dan hutan Indonesia...
kenali TN. Teluk Cenderawasih dengan keaslian dan keindahan terumbu karangnya
http://astekita.blogspot.com/

astek-kehutanan: Thanks komentar dan dukungannya