Tuesday, August 05, 2008

Agen Voucher Elektrik Vs MLM

Hari minggu lalu, saya menghadiri presentasi bisnis yang mengatasnamakan diri sebagai dealer voucher elektrik dengan sistem (menurut pengamatan saya) Multi Level Marketing (MLM), yang diadakan di Aula BPK A.P. Pettarani Makassar.

Mencermati bisnis voucher elektrik, terutama M-Kios yang akhir-akhir ini pada umumnya pembelian di Dealer Telkomsel (khusus untuk Makassar) selalu dipaket dan kurangnya voucher dengan nominal rendah (yang paling banyak pelanggannya), belum lagi kalau kita mau membuka bisnis voucher elektrik, setidak-tidaknya harus menggunakan beberapa handphone kalau kita hendak bisnis voucher elektrik lengkap, tentu hal ini menjadi cukup repot menurut sebagian besar orang. Padahal logikanya, kalau anda ingin punya banyak lahan bisnis, setidak-tidaknya punya semua fasilitasnya.


Kondisi tertentu seperti pembelian paket, kurangnya voucher nominal rendah untuk M-Kios (yang paling banyak pelanggannya di Makassar dan sekitarnya), menyebabkan munculnya Dealer voucher elektrik multioperator, yaitu hanya dengan satu chip bisa digunakan untuk menjual semua jenis voucher elektrik. Cukup hebat kan?
Sayangnya chip multioperator seperti ini bagi saya kurang memuaskan. Mengapa? Alasannya, pertama, kalau kita menggunakan chip multioperator, jika dealer tempat kita mengambil chip sudah terlalu banyak outletnya, sementara server yang digunakan sedikit, maka pada waktu-waktu tertentu terutama malam hari, transaksi jadi sangat lambat, karena request kita diantri. Hal ini tentu mengakibatkan kekecewaan pada pelanggan karena harus menunggu hingga beberapa menit baru pulsa mereka ditembakkan. Beda halnya kalau kita menggunakan chip M-kiosnya Telkomsel, atau M-troniknya Indosat, atau Dompet Pulsanya XL yang tak perlu menunggu kalau kita mengadakan transaksi.
Alasan kedua, kalau terjadi gangguan sistem di provider, maka outlet akan kerepotan. Masalahnya, kita harus komplain di tempat kita mengambil chip, baru kemudian dealer kita yang melaporkan pada provider bersangkutan. Beda halnya kalau kita menggunakan chip M-Kios, M-Tronik atau Dompet Pulsa, jika terjadi gangguan, maka kita dapat langsung menghubungi provider terdekat atau melalui costumer care online.

Manusia memang pintar melihat prospek bisnis. Ibarat ayam, pintar mengais makanan. Bisnis voucher elektrik multioperator pun dijadikan bisnis MLM.
Munculnya Dealer voucher elektrik dengan model MLM ini sebenarnya telah lama ada. Tahun 2005 lalu saya pernah bergabung dengan bisnis sejenis, namun gagal. Saat ini, website bisnis bersangkutan sudah tidak ada lagi. Domainnya sudah dijual dan mungkin menjelma dengan nama baru. Maklum, di Makassar sini, bisnis MLM ngetrend banget, soalnya kalau ada MLM baru orang pada buru-buru bergabung untuk mencari mangsa-mangsa baru. Siapa cepat dia dapat, akhirnya nanti yang paling belakang tak dapat apa-apa. Mungkin sih dapat sedikit bagian yang penting perusahaannya tidak gulung tikar.
Bisnis MLM sebenarnya sangat bagus, buat mereka yang mau kerja keras membangun jaringan....
Bonus uang jutaan rupiah, handphone, motor, mobil mewah, wisata religi, kapal pesiar dan lain-lain itu tidak mudah didapat tanpa kerja keras. Jangan mimpi untuk mendapatkannya jika anda menjadi member pasif.

1 comments:

biolifecentre menghapus mitos kalau MLM itu susah.daftar disini lang sung dapat 3 downline

kunjungi: http://www.sulawesi.dolanayu.com