Friday, July 11, 2008

Pendidikan untuk Pembangunan Bangsa

Pendidikan tak hanya merupakan kewajiban, tapi menjadi kebutuhan pokok setiap manusia, sampai-sampai pepatah lama mengatakan "Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China", "Tuntutlah ilmu sampai ke liang lahat".

Dalam hal pembangunan bangsa, sektor terpenting ialah sektor pendidikan. Untuk apa pemandangan alam yang indah, tempat-tempat wisata, kota-kota yang tertata rapi dan gedung-gedung pencakar langit dibangun, jika generasi muda tidak dibekali dengan ilmu pengetahuan yang memadai. Ada wisatawan masuk, tak ada yang bisa berkomunikasi. Perusahaan-perusahaan besar dibangun, tapi generasi kita cuma duduk sebagai bawahan dan kita menyewa orang-orang asing untuk memimpinnya, bahkan kita punya sumber daya alam pun hanya perusahaan asing yang mengelolanya.

Oke, anggaplah anak-anak kita 90% sudah mengecap pendidikan. Tapi masalahnya, masih ada sekolah, bahkan perguruan tinggi yang guru atau dosennya mengajarkan siswanya ilmu yang turun-temurun, mulai angkatan 1990-an hingga 2000-an dengan materi yang itu-itu saja dari tahun ke tahun, sehingga pengetahuan anak tidak mengikuti perkembangan zaman.
Hal itu bisa kita maklumi, soalnya masih banyak sekolah yang fasilitasnya tidak lengkap, bahan-bahan referensi yang terbatas karena hanya mengandalkan buku di perpustakaan, atau di toko-toko buku yang relatif mahal. Jadi boleh dikatakan, pendidikan saat ini masih mahal. Pendidikan gratis pun tak cukup jika fasilitas kurang memadai, dan bahan referensi yang terbatas.

Saya jadi tertarik dengan usaha Telkom Kandatel Makassar untuk memasarkan Speedy di masyarakat. Menginternetkan masyarakat atau memasyarakatkan internet? Ya, terserah istilah apa yang cocok. Yang jelas, memperkenalkan internet di sekolah-sekolah dan di masyarakat akan sangat membantu pengembangan generasi muda kita khususnya dalam bidang pendidikan. Dengan internet, lautan ilmu menjadi lebih luas. Info apa saja yang tidak bisa ditemukan di internet? Hanya saja, anak-anak perlu bimbingan dari guru di sekolah maupun orang tua di rumah agar internet itu tidak disalahgunakan untuk mencari informasi yang mengandung unsur pornografi, kekerasan, dan materi ilegal lainnya, karena hal itu bukannya menjadikan anak makin pintar, tapi makin bodoh dan bobrok.
Salah satu cara untuk membuat generasi muda mencintai internet yaitu seperti diadakannya lomba blogging seperti Flexter Blogging 2008 oleh Telkom. Selain memasyarakatkan internet, lomba seperti ini akan menjadi motivasi bagi generasi muda kita untuk mengembangkan ide-ide maupun kreativitasnya.

Sayangnya, untuk mengakses internet atau berlangganan internet masih tergolong mahal di banding dengan di negara lain, sehingga upaya memasyarakatkan internet ini boleh dibilang masih merupakan tugas yang berat.

Sebenarnya, kalau kita sadar, semahal apapun pendidikan itu, kalau itu menjadi suatu kebutuhan, maka biaya bukanlah alasan utama yang menjadi kendala.

Harapan saya, semoga di masa-masa mendatang, akses ke dunia ilmu pengetahuan bisa menjadi lebih murah, dan internet bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat agar generasi muda kita menjadi cerdas, sehingga dapat mengembangkan ilmu untuk pembangunan bangsa.

0 comments: