Tuesday, December 22, 2009

Pengaruh Buruk Makanan Manis Pada Anak-Anak

Salah satu kebiasaan orang tua ialah memberikan pada anak-anak permen atau makanan manis agar mereka senang. Makan an manis memang cenderung disukai anak, Tapi demi kesehatan, sebaiknya jenis menu yang serba manis perlu dibatasi. Karena menu serba manis yang berlebihan dapat mengakibatkan kegemukan dan bisa berdampak terhadap kesehatan gigi geligi. Apa saja dampak jangka pendek, dan apa pula jangka panjangnya? Simak artikel dari Sahabat Nestle berikut ini:


LIDAH anak terbentuk sejak masih awal. Bagaimana ibu memilihkan jenis menu, akan membentuk selera cita rasa anak di kemudian hari. Kita perlu memperkenalkan sebanyak mungkin jenis menu kepada anak sejak awal dan hindari memperkenalkan jenis menu tak menyehatkan.

Menu manis salah satunya. Makna menu manis bisa berarti dua, manis berasal dari gula asli, dan manis dari gula buatan (sweetener). Dua-duanya bila dikonsumsi berlebihan tidak menyehatkan.

Gula sendiri bisa dari air tebu menjadi gula pasir, dan yang dari enau menjadi gula merah. Bila dikonsumsi berlebihan sama-sama tidak menyehatkan. Namun kalau boleh memilih, gula merah lebih baik ketimbang gula pasir. Mengapa?

Dalam proses pembuatannya gula pasir sudah ditambahkan zat kimia sebelum menjadi kristal, sekaligus proses itu menghilangkan sebagian zat gizi air tebu, sedang dalam pembuatan gula merah tidak ditambahkan bahan kimia apa pun.

Gula buatan atau gula biang atau pemanis buatan memang tidak menambah besar kalori yang masuk ke dalam tubuh. Namun perlu diingat, apakah itu aman bagi tubuh. Bila hendak memakai gula ini pilihlah yang memiliki registrasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Untuk terdaftar pada registrasi BPOM umumnya telah melewati serangkaian pemeriksaan ketat dan memenuhi standar / ketentuan dari Badan-POM. Maka perlu cermat memilih penganan, minuman, dan aneka jajanan di pasaran yang mungkin ditambah pemanis dan tidak memiliki nomor registrasi dari BPOM.

Pengaruh jangka pendek
Konsumsi berlebihan, baik gula asli maupun gula buatan sama-sama tidak menyehatkan. Selain mengakibatkan gemuk, gula bisa merusak gigi geligi. Gigi menjadi keropos gara-gara sering mengonsumsi gula dalam kue, penganan, coklat, dan semua yang terbuat dari gula jika setelah konsumsi tak segera menggosok gigi.

Gula tergolong makanan karbohidrat sebagaimana halnya nasi, roti, mi, sagu, ubi, atau jagung. Karbohidrat yang menyisa di gigi yang bersenyawa dengan kuman di mulut akan mengeroposi email gigi secara kimiawi. Jahatnya asam yang terbentuk dari sisa makanan berkarbohidrat dan kuman itulah yang menjadikan gigi keropos, bolong, lalu tanggal bila tak dirawat. Oleh karena itu segeralah menggosok gigi sampai bersih, untuk mengurangi risiko kerusakan gigi.

Gula tergolong jenis menu dengan nilai glycaemic tinggi. Artinya jenis menu yang langsung meninggikan kadar gula dalam darah. Itu sebabnya gula menjadi musuh paling jahat bagi pengidap kencing manis. Pada tubuh yang berbakat kencing manis, gula harus distop sama sekali. Sedang pada tubuh normal, kelebihan mengonsumsi gula menyedot lebih banyak insulin. Dan ini pun tidak sehat.

Pengaruh jangka panjang
Pengaruh jangka panjang kelewat banyak mengonsumsi gula secara berlebihan tentunya mengakibatkan kelebihan berat badan. Pada yang berbakat diabetes tentu memperburuk penyakitnya. Pemakaian jangka panjang pemanis buatan yang tidak aman, diduga ada pengaruh buruknya.

Sering mengonsumsi gula secara berlebihan akan menguras lebih banyak insulin tubuh. Akan lebih sehat jika kita mengkonsumsi rasa manis yang berasal dari buah-buahan, terlebih buah yang banyak mengandung serat, seperti apel, pear, jambu air, jeruk, dsb. Serat dalam buah akan memperlambat penyerapan gula, hingga tidak cepat menaikkan gula-darah.

Selain itu akanlebih menyehatkan bila memilih mengonsumsi gula dari bebuahan (fructose), gula air enau, gula madu, dan gula dari sayur, serta segala yang manisnya berasal dari alam. Untuk itulah anak sejak kecil dibiasakan diberi jenis gula alami sepeti itu. Jenis pemanis yang lebih akrab dan cocok dengan sistem pencernaan manusia.

Namun sudah pasti jenis gula alam juga tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan, karena akhirnya akan menambah kalori yang masuk ke dalam tubuh, dengan akibat yang sama sebagaimana yang menjadi dampak buruk menu bergula pasir, bergula merah. Akan lebih baik mengajarkan anak untuk tidak mengkonsumsi makanan yang terlalu manis.
Sumber foto: Inilah.com

0 comments: