Tuesday, September 29, 2009

Berbaik Sangka

Topik tulisan singkat saya kali ini ialah berbaik sangka. Berbaik sangka pada Tuhan.
Sering kali kita ditimpa musibah. Sering kali kita gagal mencapai cita-cita, dan doa-doa kita tidak pernah terkabul. Memang, kita sebagai manusia hanya bisa berdoa dan berusaha, namun Tuhan jualah yang menentukan segalanya.
Seringkali kita kecewa, karena mendapatkan sesuatu kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan kita. "Manusia memang tidak pernah merasa puas, dan tidak pernah sadar bahwa tidak ada yang sempurna kecuali Tuhan".
Kita tidak perlu kecewa dengan segala apa yang telah ditakdirkan buat kita, sehingga kita jadi berprasangka buruk kepada Tuhan.

"Bisa saja apa yang kamu suka dapat memberi mudarat/kecelakaan pada dirimu, dan bisa saja apa yang kamu benci itu justru sangat berguna untukmu, karena Tuhan Maha Mengetahui".

Saya teringat kejadian beberapa tahun lalu. Ada sekampung saya merasa sangat kecewa karena tidak mendapat kuota haji tahun itu. Dia tidak berprasangka baik pada Tuhan, padahal Tuhan sudah mengetahui apa hikmah dibalik semuanya. Tahun itu, banyak sekali orang yang berhaji meninggal di terowongan Mina, termasuk sebagian dari kampung saya. Orang yang tadinya kecewa tidak berangkat haji itu baru sadar akan hikmah mengapa dia tidak jadi berhaji waktu itu. Mungkin saja, seandainya dia ikut, mungkin dia juga akan menjadi korban. Tapi Tuhan menyayanginya dan dapat pergi berhaji tahun depannya dengan suasana yang lebih nyaman.

Sama juga, kita sudah berusaha membanting tulang peras keringat, bangun Tahajud setiap tengah malam minta kekayaan, tapi kekayaan itu tidak pernah datang jua. Kita tidak pernah berpikir bahwa mungkin jika kita dikaruniai kekayaan, kita tidak hanya tidak bisa bangun Tahajud karena kecapaian mengurus harta itu, tapi bahkan mungkin kita tidak sempat lagi untuk sembahyang............

Dulu, saya pernah berpikir bahwa alangkah enaknya hidup jadi orang kaya. Ya, memang enak, tapi banyak juga tidak enaknya. Tidak jarang orang kaya yang tidak tenang hidupnya karena pusing memikirkan hartanya.

Jadi, terimalah hidup apa adanya. Kalau kita sudah berdoa dan berusaha. Hidup dan mati kita serahkan segalanya pada Tuhan. SEMOGA BERMNANFAAT

3 comments:

Posting yang sarat perenungan. Makasih sobat.

Mohon maaf baru kali ini mampir, numpang ngevote foto sebelum pamit.

Seti@wan Dirgant@ra: Thanks komentarnya dan dukungannya di kontes foto Holcim