Friday, January 02, 2009

Bersyukur

Apapun kondisi anda sekarang, sebaiknya disyukuri. Meskipun kita sudah berusaha sekuat tenaga membanting tulang, dan atau melamar pekerjaan sana sini, tapi hasilnya tetap tidak memuaskan (pasti tidak memuaskan kalau tidak disyukuri), maka tidak perlu bersusah hati. Bukankah Tuhan menciptakan manusia sudah ditentukan hidup, rejeki, jodoh, dan matinya. Bukankah begitu? Yang jelas,

kalau kita sudah berusaha, serahkan semuanya pada Tuhan Maha Kuasa, Maha Menentukan.

Walaupun saya tidak diterima jadi PNS atau mendapatkan pekerjaan kantoran, saya sangat bersyukur karena Tuhan telah memberi saya jalan untuk merasa bahagia. Walaupun kita memperoleh pekerjaan yang bagus dan terhormat, harta yang melimpah, namun jika kita tidak pernah bersyukur, maka kita tidak akan pernah merasakan kesenangan hati. Perasaan akan selalu sumpek, sesak, dan seperti penuh beban.
Walaupun sebagian keluarga saya memandang rendah saya, mungkin karena pekerjaan yang tak punya kantor, hanya jual-jualan membantu mertua, kalaupun keluar rumah bawa tas dan alat tulis, itu cuma pergi kantor pos.
Sebagian besar keluarga istri saya memang cukup terpandang, rata-rata bersuami atau beristri yang punya pekerjaan kantor atau kalau tidak Pegawai Negeri (PNS), sementara istri saya bersuami orang yang tidak punya pekerjaan tetap, tak ada penghasilan tetap, tak ada asuransi kesehatan jika masuk rumah sakit, tak ada gaji pensiunan, dan tak ada santunan jika meninggal dunia.
Saya bisa memaklumi istri saya dan juga sedikit kasihan. Bagaimana tidak, almarhum mertua laki-laki saya dulu cukup terpandang di mata keluarga, karena bekerja di atase haji di Jeddah sana dan punya banyak uang, sementara sekarang, tak ada lagi yang bisa dipandang (apalagi saya), tak ada lagi uang buat shoping, dll. Mendapatkan honor dari radio internasional, punya website/blog meskipun belum bisa menghasilkan uang seperti blogger full time, semua itu dianggap tidak ada karena tidak nyata. Kalau saya ceritakan itu ke keluarga paling cuma ditertawakan.
Meskipun demikian, saya selalu merasa bersyukur. Kalaupun tak ada rejeki bekerja kantoran, mungkin suatu saat ada pintu rejeki yang terkuak lebar.

Pak Paul mengatakan bahwa Memang keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan, namun kadang-kadang kesengsaraan pun bisa menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.

6 comments:

emang sih pada dasarnya kita manusia harus terus bersyukur....

Gimana kabarnya bang???
Masih sering ga ngumpul sama teman2 AM.

Katobengke: Thanks komentarnya.

Andi: Thanks kunjungannya. Sebulan terakhir saya absen ngumpul dengan teman-teman AM

Bersabarlah sayang, suatu saat nanti akan ada jalan yang terbaik bagi hidup anda yg mungkin tdk disangka2 datangnya dan tdk disangka2 besarnya nikmat dan berkah yg diberikan oleh Yang Maha Kuasa dan Maha Penyayang.

From your friend in your spirit: Sonny

o ya, kalau mau bincang2 yg lbh panjang, kirim aja email ke alamatku: sonny_soppeng@yahoo.co.id. Maklum aku blm bs buat blog spt anda2 yg ada disini, termasuk dan terutama yg punya blog ini...
Wassalam