Friday, January 09, 2009

Kekejaman Israel Terhadap Penduduk Sipil Palestina


(Sumber foto: detik.com)

(Sumber foto: kiri: rozy.web.id, kanan: media.farsnews.com)
Tadi siang, saya shalat Jumat di Mesjid Raya Makassar. Tidak seperti biasanya pada saat Shalat Jumat disertai dengan kunut. Itu biasa dilakukan jika terjadi musibah atau bencana.
Mungkin saya terlalu sibuk dengan dagangan sehingga jarang menyimak dengan baik berita di radio, apalagi menonton TV. Sebenarnya tiap hari internetan, tapi bukan mencari berita, tapi sekedar memantau blog, blog walking, buka email atau mencari artikel menarik. Tak pernah serius amat membaca berita.

Benar saja, musibah telah terjadi. Saudara-saudara kita

di Palestina dibantai oleh kaum Yahudi. Anak-anak, perempuan, orang tua jompo, tak pandang bulu. Serangan membabi buta yang menewaskan orang-orang tak berdosa. Manusia seperti binatang yang tidak punya perasaan.

Sudah 2 pekan lamanya (sebenarnya sudah puluh tahun, tapi mungkin ini yang sangat parah) masyarakat sipil Palestina dibantai, dengan alasan memusnahkan militan HAMAS (mengapa juga ya militan HAMAS tidak mau keluar semua dari persembunyiannya).

Ya, saya memang kurang tertarik dengan sejarah maupun berita politik, konflik, dan lain sebagainya. Tapi saya rasa, membunuh orang-orang tak berdosa betul-betul perbuatan keji. Apakah ini bukan namanya kejahatan perang?

Seperti yang pernah saya pelajari di bangku sekolah atau baca di buku, bahwa umat Muslim itu bersaudara. Ibarat anggota tubuh, jika satu sakit, yang lain ikut merasakan. Tapi, bagaimana kenyataannya? Sepertinya itu tidak berlaku saat sekarang ini. Buktinya, negara-negara Arab sepertinya tidak bisa berbuat apa-apa.

Berperang? Mungkin itu lebih baik bagi sebagian orang. Meskipun, peperangan, bagaimanapun bentuknya, tidak akan pernah menguntungkan kedua belah pihak. Yang menang jadi arang, kalah jadi abu. Peperangan pasti selalu akan mengorbankan jiwa tak berdosa.

Lalu, bagaimana menghadapi kaum Yahudi itu tanpa kontak fisik atau peperangan?

Untuk membantu saudara kita di Palestina, tanpa ikut berperang secara fisik pun bisa dilakukan. Kalau tidak bisa memberi bantuan dana, masih ada cara lain. Jika semua kaum Muslimin di dunia bersatu untuk meninggalkan produk buatan Yahudi, kembali ke produk lokal, maka perekonomian mereka akan lumpuh.

Saya tahu, banyak orang Muslim yang kaya tapi pelit. Nah, apa salahnya kita memakai produk lokal. Makanan lokal, minuman lokal, pakaian lokal, dan barang-barang lokal (meskipun katanya mutunya rendah), tapi upaya itu merupakan salah satu bentuk peperangan menghadapi kekejaman Zionis, selain memajukan perekonomian lokal.

Menjual atau membeli produk-produk Yahudi itu sama artinya membantu mereka dari segi perekonomian, sehingga mereka kaya dan mampu membeli senjata dan membantai saudara kita.

Ya, kalaupun susah untuk meninggalkan produk-produk Yahudi, jalan terpelit untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina, ialah berdoa, semoga mereka yang gugur menjadi syuhada, dan bagi mereka yang masih hidup diberikan "kekuatan" iman.

Kalaupun anda tidak mampu melakukan salah satunya, cukup tinggalkan pesan anda di blog ini. Bagaimana tanggapan anda terhadap serangan membabi buta ini?

1 comments:

Israel jangan belagu sok jadi korban toh?