Friday, December 26, 2008

Lowongan Kerja Untuk Semua Jurusan

Sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta resmi membuka kantor baru di Makassar.
Membutuhkan 35 staf kantor untuk bagian administrasi, Personalia, Keuangan, Koordinator.

Kualifikasi:
- Umur 17-40 tahun,
- Pendidikan minimal SMU, D1, D2, D3 dan S1, bisa sementara kuliah/kursus.

Lamaran diantar langsung ke

....

Stop. Ini bukan informasi lowongan kerja. Tapi sekedar info, bagaimana melihat lowongan kerja yang ada di iklan-iklan baik media cetak maupun elektronik.

Sering kali kita terkecoh dengan pengumuman lowongan kerja yang begitu menggairahkan (semangat untuk bangkit dari pengangguran), tapi berakhir dengan mengecewakan, karena tidak sesuai dengan harapan.

Nah, berikut ini ada beberapa tips untuk melamar suatu pekerjaan:
- Perhatikan, perusahaan tersebut perusahaan apa. Apakah perusahaan tersebut terkenal? Atau setidaknya apakah anda kenal? Bergerak di bidang apa? Kalau perusahaan tersebut tidak jelas, tidak usah mendaftar, kecuali ingin sekedar menambah pengalaman.
- Perhatikan formasi apa yang dibutuhkan dan berapa jumlah yang mau diterima. Kalau sebuah perusahaan terkenal atau jelas bergerak di bidang apa, membuka cabang, maka wajar saja jika yang mau diterima dalam jumlah yang banyak. Tapi kalau perusahaannya saja tidak jelas, hendak menerima banyak karyawan, itu perlu dipertanyakan. Untuk apa?
- Lihat kualifikasi yang dibutuhkan. Umur, kalau umur tidak terbatas, perlu dipertanyakan. Untuk apa menerima karyawan yang tua renta?
Terus, kualifikasi pendidikan. Kalau yang hendak diterima semua jenjang pendidikan, mulai dari SMU hingga perguruan tinggi, bahkan yang masih kuliah atau kursus. Yakin saja itu bukan perusahaan yang anda idamkan, kecuali anda ingin menjadi sales marketing door to door, atau menjadi anggota Multi Level Marketing.

Ini pernah saya alami dan banyak teman saya yang pernah melamar ke perusahaan semacam itu.
Kalau perusahaan yang pernah saya lamar, saya harus mengikuti training dulu yang ditanggung sendiri dengan biaya sekitar 600ribu. Sebenarnya bukan training, melainkan tak beda dengan kursus. Dan selama mengikuti training, harus memasukkan calon karyawan sebanyak 20 orang dalam jangka waktu tertentu. Nanti setelah semua target tercapai dan training selesai baru kita diangkat jadi karyawan.

Pernah juga teman saya melamar ke suatu perusahaan semacam itu, justru sampai di kantor, trainingnya kok tarik-tarik gerobak dorong seperti sales door to door.. Teman saya bertanya, "kok trainingnya seperti ini? Bukannya duduk di meja kantor". Jawab trainernya: "anda harus melewati dulu bagian lapangan baru bisa menjadi staf kantor".
Nah, bagaimana kalau hal seperti ini anda alami?
Apakah juga ada teman lain yang pernah punya pengalaman dalam mencari pekerjaan? Jangan lupa komentar dan ceritanya.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman yang sedang mencari pekerjaan, apalagi setelah mendaftar CPNS tidak diterima.

2 comments:

hahahaha... Posting anda ini memang betul n benar sekali. Namun saya pikir semua pengalaman ini (termasuk pengalaman anda?) adalah sebuah proses menuju pendewasaan dan jalan ujian yg diberikan bagi setiap hamba-Nya, sampai seberapa bsr ketahanan kita terhadap segala sesuatunya, termasuk dalam mencari pekerjaan. Utk itu jangan berhenti kawan (itu kata2 yg pernah kudgr dari seorang motivator favoritku), krn begitu kita berhenti maka kita akan mendapatkan kesia-siaan.
Soal CPNS, trs terang sy sdh punya pengalaman yg tdk kalah banyaknya dan tdk kalah gagalnya dibanding, mungkin yg membaca comment ini termasuk yg punya blog tentunya. Sy mengikuti test CPNS sejak th 2004 (2x di Pemkot, 2x di Pemprov 1x di Ombudsmen Makassar, 1x di Depag, 1x di KPU Prov., dan selalu gagal ketika seleksi berkas di Depsos RI sejak th 2005), namun semua pengalaman pahit ini sy anggap sebagai step by step "keberhasilan yg tertunda". Walaupun kata2 dan kalimat itu klise, tapi kita tetap perlu merenungkannya sbg kata dan kalimat dari org2 terdahulu yg tentunya merangkai berdasarkan experience mrk.
Satu lagi, salah seorang teman saya yg seperjuangan wkt di SMA sampai sy sarjana dulu, memberi nasehat/wejangan: "Berbaik sangkalah, krn Allah SWT tdk mungkin memberi hamba-Nya penderitaan terus-menerus, pasti diujung penderitaan akan ada kesenangan bahkan kebahagiaan", kata2 itu dikeluarkannya ketika melihat beban yg berat yg sy derita wkt itu.
Semoga bermanfaat...
Wassalam, your friend in your spirit: Sonny

Sonny: Terima kasih Pak Sonny. Akhinya sebuah motivasi baru datang dari sahabat lama terpatri juga di blog ini