Monday, September 08, 2008

Buka Puasa Bersama Blogger Angingmammiri dan Kecelakaan

Sebenarnya, saya ingin menulis artikel yang berjudul Ramadhan dan Kebebasan, tapi karena terjadi kecelakaan, maka saya "terpaksa" menulis artikel ini. Terpaksa, karena saya merasa tadinya artikel ini tidak perlu ditulis, menjadi perlu. Karena sejak kejadian itu hingga artikel ini saya tulis, nafas saya seperti masih beku dan saya masih gemetar.

Kemarin siang, saya menghadiri undangan dari Angingmammiri.org untuk Buka Puasa bersama di Food Court Mall Ratu Indah Lt.3, yang dihadiri oleh sekitar belasan orang, yang diakhiri dengan rapat kecil-kecilan mengenai rencana kunjungan ke panti asuhan. Acara ini berakhir pukul 20.45 WITA.
Sepulang dari acara, saya singgah beli alat tulis dan kemudian kembali ke rumah. Sampai di rumah, langsung ke kamar mendengarkan Radio Jepang NHK World hingga pukul 22.00 WITA, kemudian turun ke warung untuk menghitung uang penjualan pulsa hari itu.
Karena kami sekeluarga belum tidur, termasuk anak saya Rahima masih asyik berlari-larian dan minta digendong. Saya gendong, capek menggendong, saya naikkan ke pundak saya sambil melayani pembeli.
Tiba-tiba Rahima meronta ketika saya hendak mengambil belanjaan, tangan saya terlepas, dan Rahima jatuh seperti batang pisang yang tumbang, Saya masih sempat menangkap kakinya, tapi praaak...!, kepalanya menghantam lantai. Terlambat!
Istri saya langsung melompat dari kursi, menangkap Rahima yang masih sempat saya tahan kakinya. Istriku menjerit dan menangis histeris sambil memeluk Rahima erat-erat, ipar saya pun lari keluar dan histeris, disusul mertua saya dan seisi rumah.
"itu berdarah telinganya!"
"mana?, tidak ada darah" kataku.
Istriku melepas pelukannya. Kami segera memeriksa dan menanyakan apanya yang sakit, tapi Rahima tidak menunjuk apa-apa, padahal biasanya kalau dia jatuh, pasti menunjuk sesuatu yang sakit.
Alhamdulillah, anak saya tidak apa-apa.
Saya tidak yakin anak saya selamat, dengan melihat posisi jatuh dan tingginya pundak saya.
Sungguh Allah masih menyayangi kami.

Saya sadar dalam kehidupan ini, seringkali terjadi hal-hal di luar akal manusia. Dan kejadian seperti itu mestinya makin mendekatkan diri kita pada Allah SWT.

Mudah-mudahan anak saya tidak apa-apa. Doakan ya.

6 comments:

semoga ini dijadikan pelajaran daeng. semua ada hikahnya
semoga Rahima cepat sembuh yah

Sukses selalu

Thanks kunjungannya Pak. Alhamdulillah Rahima Sampai saat ini masih sehat wal afiat.

Assalamualaikum,
Alhamdulillah kalau seandai nya anak nya daeng tidak apa2 sampai sekarang, saya baca tulisan daeng ini bisa membayangkan bagai mana,
kadang saya dan istri kalau gendong keponakan yg kecil juga suka was-was krena anak kecil cenderung lebih aktif ketimbang kita orang tua :D

semoga Rahima tidak apa-apa, dan sehat walafiat selalu

selamat berpuasa daeng

Terima kasih Mas Eko. Kejadian itu menjadi pelajaran bagi kita semua untuk menjaga anak kita sebaik-baiknya. Meskipun kita tahu bahwa semua yang terjadi di muka bumi ini atas kehendak Allah, tapi kelalaian kita menjadi penyebab kecelakaan yang menimpa kita

Hi Summase,

Salam dari Paul. Luar biasa perhatian Tuhan yang melindungi Rahima.

Salam hangat dari Paul

Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya Pak Paul. Perhatian Tuhan yang melindungi Rahima memang luar biasa, mungkin itu karena Rahima masih polos dengan dosa2, tidak seperti bapaknya yang bergelimang dosa :). Mungkin itu juga pelajaran bagi kita, bahwa semakin banyak dosa kita, maka kita semakin jauh dari Tuhan, sebaliknya, jika kita selalu berbuat baik, maka Tuhan selalu dekat dengan kita.